JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membidik target ambisius dalam mengembangkan layanan fixed broadband miliknya pada tahun depan.
Operator pelat merah ini optimistis pendapatan bisnis fixed broadband sebesar 13% pada 2014 lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang rata-rata 10,5%. Strategi untuk mencapai target tersebut adalah menggelar 20 juta jaringan serat optik ke rumah atau fiber to the home (FTTH) pada tahun depan.
“Indonesia ini penetrasi broadband memang tinggi, sekitar 25 juta pengguna, tetapi yang menikmati true broadband dengan kecepatan 2 Mbps itu masih sedikit. Kami ingin genjot segmen ini dengan FTTH,” ungkap Direktur Konsumer Telkom Sukardi Silalahi, kemarin.
Dijelaskannya, dalma menggelar true broadband perseroan akan melihat pasar potensial dan bekerjasama dengan pengusaha properti agar right of way lebih mudah. “Kami sekarang bekerja sama dengan 27 perusahaan properti di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat untuk mengembangkan layanan true broadband,” katanya.
Ditambahkannya, jika pengguna menikmati FTTH, maka layanan IndiHome akan lebih optimal dinikmati.Indihome adalah salah satu layanan true broadband dari Telkom. Layanan ini merupakan satu produk yang menawarkan layanan telepon tetap, internet, TV kabel, dan automation.
"Sekarang memang target kita melayani 10% rumah tangga di Indonesia dengan true broadband. Kami harapkan true broadband hadir di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Executive General Manager Divisi Telkom Barat Prasabri Pesti mengungkapkan, pada tahun depan semua jaringan diusahakan berbasis FTTH guna mendukung true broadband.
Divisi Telkom Barat (DTB) membawahi daerah operasional Sumatra, Jabotabek, dan Jabar.
“Bagi pelanggan baru yang ingin memasang layanan speedy dan line telepon, diarahkan menggunakan FTTH. Bagi pelanggan lama, akan dimoderinasasi secara bertahap,” ujarnya.
Saat ini total line PSTN yang terpasang yaitu 1,3 juta jaringan untuk daerah Sumatra, 3,3 juta di Jabotabek. Sedangkan layanan Speedy sekitar 466.000 jaringan untuk Sumatra, dan 826.000 untuk jaringan di Jabotabek.
Berdasarkan kinerja kuartal III 2013, pelanggan fixed broadband Speedy tercatat sekitar 2,894 juta pengguna dan fixed line 9,25 juta. Average Revenue Per User (ARPU) Speedy tercatat Rp 137 ribu per bulan.(ak)