telkomsel halo

Kinerja Tak Mengkilap, Rating XL Stabil

12:08:58 | 08 Feb 2014
Kinerja Tak Mengkilap, Rating XL Stabil
Ilustrasi (Dok)
SINGAPURA (IndoTelko) – Lembaga pemeringkat Moody’s Investors masih menyematkan rating Ba1 dengan outlook stabil bagi PT XL Axiata Tbk (XL) walau kinerja dari anak usaha Axiata ini tak mengkilap selama 2013.

"Kinerja XL selama 2013 sesuai dengan prediksi. Pendapatan yang diraihnya Rp 21,4 triliun dimana terjadi penurunan di jasa suara dan SMS, tetapi masih bisa ditutupi oleh jasa data,” ungkap Moody's Assistant Vice President and Analyst Nidhi Dhruv dalam rilisnya.   

Menurutnya, walau terjadi pertumbuhan di jasa data, tetapi tidak mampu menutup turunnya jasa suara dan SMS. Hal itu terbukti dari average revenue per user (ARPU) yang turun 13% dimana berujung tertekannya margin keuntungan.

“Outlook XL masih stabil karena diperkirakan perseroan akan mampu mengelola utang dan mengurangi belanja modal serta operasional pasca diakuisisinya Axis,” katanya.

Secara terpisah, Analis dari Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakasa dalam kajiannya menyatakan saham dengan kode EXCL masih layak dikoleksi karena pasca mengakuisisi Axis kinerja akan membaik.

“XL akan agresif setelah mendapatkan tambahan 15 MHz frekuensi 1.800 MHz dari Axis.Ini akan menjadikan perusahaan tak lagi butuh belanja modal besar,” katanya.  

Dalam kajiannya, jika dilihat per kuartal, XL selama kuartal keempat 2013 hanya mendapatkan pendapatan sekitar Rp 5,45 triliun alias flat dibandingkan kuartal ketiga 2013 sebesar Rp 5,518 triliun.

Perseroan mampu menurunkan cost of services menjadi Rp 863 miliar di kuartal keempat 2013 dari Rp 947 miliar di kuartal ketiga 2013.

Dalam prediksinya, XL akan memiliki pendapatan sekitar Rp 23,59 triliun di 2014 dan Rp 25,134 triliun di 2015. Sementara keuntungan di 2014 bisa menembus Rp 2,29 triliun dan Rp 2,534 triliun di 2015.

Sedangkan pelanggan di 2014 bisa menembus 62,3 juta dan 64,8 juta di 2014 dengan ARPU stabil di Rp 26,5 ribu.

GCG BUMN
XL sendiri memberikan sinyal ke pasar pada tahun ini secara operasional akan tumbuh low teen dengan EBITDA margin di kisaran 30% dan belanja modal sekitar Rp 7 triliun.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year