JAKARTA (IndoTelko) – Penguasa pasar smartphone global, Samsung, kabarnya kembali
ingin membangun pabrik telepon seluler (Ponsel) di Indonesia.
Ini adalah kali kedua perusahaan asal Korea Selatan tersebut melontarkan keinginan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi ponsel. Pada kuartal ketiga 2013, Samsung melontarkan ide membangun pabrik, namun realisasinya malah
memperkuat basis produksi di Vietnam atau Tiongkok.
Belum lama ini, Samsung mengucurkan investasi senilai US$ 2 miliar a untuk membangun pabrik baru di Vietnam. Targetnya pabrik baru tersebut akan memproduksi lebih dari 40% smartphone Samsung.
Saat ini ada dua pabrik Samsung di Vietnam yakni seharga US$ 2,5 miliar di propinsi Bac Ninh dan di propinsi Thai Nguyen senilai US$ 1,2 miliar
“Pemerintah Indonesia sekarang menjanjikan insentif pajak yang lebih tinggi dimana membuat Samsung ingin membangun pabrik ponsel di sana,” kata seorang sumber dalam wawancara yang dilansir Korea Times, kemarin.
Kabarnya, investasi yang dikeluarkan Samsung untuk membangun pabrik di Indonesia sekitar US$ 20 juta atau setara Rp 230 miliar. Dana itu merupakan dana awal untuk membangun pabrik perakitan ponsel di Indonesia. Adapun lokasi pabrik yang dipilih adalah kawasan industri Jabebeka di Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik ini nantinya fokus ke pasar domestik mengingat populasi anak muda yang tinggi, penetrasi smartphone yang masih rendah serta prospek ekonomi cukup baik di Indonesia.
Indonesia memiliki 240 juta penduduk dimana setengahnya masih berusia di bawah 30 tahun dan hanya 20% yang menggunakan smartphone. Data dari biro riset Counterpoint menyebutkan, pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia saat ini berada di kisaran 22% pada bulan Juni.
Angka ini menurun dari tahun sebelumnya karena tekanan dari merek lokal seperti Evercoos. Merek ini pun akan membangun pabrik di Surabaya, setelah berinvestasi membangun infrastruktur yang sama di Semarang.
Ekstensi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar memperkirakan tahun ini Samsung akan memproduksi ponselnya di Indonesia.
“Samsung tidak akan membangun pabrik baru dan hanya memanfaatkan lokasi yang sudah ada. Tujuannya agar tidak perlu waktu lama untuk melakukan produksi di Indonesia,” katanya.
Dalam catatan, Samsung sudah memiliki pabrik di Jababeka, Bekasi sejak tahun 1991 silam. Pabrik itu memproduksi aneka produk elektronik dan komponen elektronik, dan terus mengembangkan pabrik.
Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengungkapkan Samsung berencana membangun pabrik ponsel dengan kapasitas produk sampai 900 ribu per bulan. Untuk tahap awal, produksi ditargetkan 100 ribu per bulan.
“Pemerintah ingin Samsung bikin pabrik ponsel guna substitusi impor ponsel mereka sekitar 800.000 unit–1 juta unit sebulan,” paparnya.(ak)