LOMBOK (IndoTelko) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara optimistis Venture Capital atau pemodal ventura yang akan mendukung startup di Tanah Air bisa operasional pada akhir 2015.
"Saya serius tentang ide membentuk atau menggandeng Venture Capital untuk membantu start up. Sekarang ini fokusnya bicara dulu dengan calon pemberi dana. Kemarin kan targetnya bisa mendapat US$ 1 miliar untuk dikelola Venture Capital bagi membantu startup," katanya di Lombok, kemarin.
Diungkapkannya, sejauh ini dirinya sudah bertemu dengan lima konglomerat dalam negeri untuk mendukung capital pool alias pengumpulan dana sebesar US$ 1 miliar bagi bisnis digital.
"Saya sudah bicara dengan Pak James Riady (Lippo Grup) dan Pak Franky Widjaja (Sinar Mas Grup). Ada lima pengusaha didekati, dua diantaranya mereka itu. Sambutan bagus," katanya.
Dijelaskannya, jika dana sudah terkumpul sebesar US$ 1 miliar, maka pemerintah akan membentuk atau mencari pemodal ventura yang mengelola guna mendorong ekosistem bisnis digital.
"Akhir tahun ini saya perkirakan sudah bisa operasional Venture Capital itu. Doakan saja," jelasnya.
Untuk diketahui, di Indonesia sebenarnya sudah ada beberapa konglomerat yang masuk ke bisnis digital alias di luar bisnis inti yang selama ini digelutinya.
Misalnya, Sinar Mas yang selama ini dikenal bermain di bisnis properti, keuangan, dan tambang. Melalui Sinarmas Digital Ventures (SMDV) telah dua kali berinvestasi di start up.
Pertama, SMDV bersama Lippo Digital Ventures dan RMK Ventures juga Sovereign Capital pada 15 Januari 2015 berinvestasi sebesar US$ 2 juta Giftcard.co.id lewat Investasi seri A.
Kedua, berinvestasi di Female Daily Network. Female Daily Network adalah Online Media yang didanai oleh SMDV bersama dua VC lainnya pada November 2014 dengan nilai US$ 1 juta yang bernama investasi seri A.
Ada lagi melalui afiliasinya, PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) bermain di bisnis internet melalui PT Innovate Mas Utama yang menawarkan jasa internet cepat dan tv berbayar.
Kedua, lewat PT Excite Indonesia, joint venture dengan perusahaan Jepang. Excite Indonesia menjalani bisnis ecommerce dengan mekanisme membeli melalui point.
Sementara Lippo Grup belum lama ini mengumumkan pendirian portal e-commerce Mataharimall dengan dukungan dana US$ 500 juta.(dn)