Menkominfo Serahkan Urusan Penurunan Tarif Internet ke Telkomsel

Rudiantara (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku telah memberikan batas waktu bagi Telkomsel untuk menekan disparitas tarif internet dari operator itu untuk wilayah Timur dan Barat Indonesia.

“Saya sudah panggil Telkomsel, dengarkan masukan mereka. Memang biaya operasional beda antara Indonesia Timur dan Barat, saya paham. Tetapi saya minta mereka turunkan perbedaanya, jangan sampai dua kali lipat seperti sekarang. Minggu ini mereka akan laporkan perhitungannya,” ungkap Pria yang akrab disapa RA itu, Rabu (30/7) malam.

Dikatakannya, untuk penurunan persentase perbedaan tersebut, regulator menyerahkan ke Telkomsel karena itu adalah urusan korporasi. “Jangan tanya saya dong mau turun berapa. Tanya Telkomsel soalnya struktur biaya memang berbeda-beda. Saya kalau mereka sudah hitung, lihat cocok gak angkanya. Kalau reasonable ya jalan. Gitu bos,” kilahnya.

Terkait dengan tarif Telkomsel yang dirasakan mahal untuk wilayah dimana kompetisi yang lumayan ketat seperti Ibukota Provinsi, Rudiantara menyarankan, jika konsumen menganggap terlalu tinggi, tinggal pindah layanan.

“Kalau pemain banyak, terus mereka (Telkomsel) pasang tarif tinggi, tinggal pindah. Kan ada pilihan, ini namanya kompetisi. Tak mau pindah, ini ibaratnya Anda punya pacar, tak mau putus tetapi dijelekin terus, sama juga boong,” pungkasnya.

Sebelumnya, kebijakan Telkomsel menerapkan zonasi sebagai penanda wilayah layanan paket data internet mulai mendapatkan perlawanan di dunia maya.

Sebuah petisi online telah dikeluarkan konsumen di dunia maya bertajuk "Internet Untuk Rakyat: Save @Telkomsel @KemenBUMN @kemkominfo".

Dalam petisi yang sudah ditandatangani ribuan pendukung itu dinyatakan konsep penetapan tarif 12 zona wilayah untuk paket data dari Telkomsel menimbulkan perbedaan harga antara zona 1 dan zona 12 mencapai 100%. (Baca juga: Tarif Telkomsel Dianggap Kemahalan)

Contohnya,  paket data 2GB di zona 1 hanya Rp.65.000 sementara di zona 12 harganya Rp.120.000. Zona 12 adalah kawasan Timur Indonesia dimana dalam petisi online itu merasakan adanya ketimpangan perlakuan.(dn)