telkomsel halo

Kontribusi Ridesharing Masih Kecil di eCommerce

11:20:18 | 01 Dec 2015
Kontribusi Ridesharing Masih Kecil di eCommerce
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Kontribusi transportasi berbasis aplikasi ternyata masih kecil di eCommerce nasional.

Demikian salah satu hasil data Proliferasi eCommerce yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di 18 kota dengan melakukan survei online dan wawancara pada 2.312 responden yang terdiri atas pembeli perorangan, pembeli berbadan hukum, penjual perorangan, dan penjual berbadan hukum.

"Ridesharing seperti GoJek hanya berkontribusi sekitar 2% untuk klasifikasi jasa yang dijual di eCommerce. Paling dominan itu dijual jasa di sektor ICT dan travel yakni 22%," ungkap Direktur e-Business Ditjen Aptika Kemenkominfo Azhar Hasyim, kemarin.

Diungkapkannya, pelaku eCommerce untuk penjual di Indonesia masih didominasi individu yakni sekitar 56% dan perusahaan terbatas (23%). Sedangkan produk yang dominan dijual adalah fesyen (36%), keperluan ICT (17%), dan lainnya.

Tumbuh
Sementara itu, Managing Director/Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa  memperkirakan bisnis penjualan tiket secara online mengalami pertumbuhan lebih baik lagi di tahun depan.  

"Bisa lebih lagi, pertumbuhan ekonomi membaik, satu itu, yang kedua hambatan yang ada tahun ini harusnya sudah selesai, contoh regulasi eCommerce yang dibuat pemerintah, itu sedang digarap," ujarnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa memprediksi fokus bisnis eCommerce tahun depan adalah mengenai pengembangan sistem pembayaran serta fitur chat. Keduanya akan jadi fokus bagi berbagai jenis e-commerce, mulai dari yang jual-beli hingga layanan dalam bentuk jasa.

"Sekarang semua orang di Indonesia punya BBM dan Whatsapp. Itu kalau bisa jualan lewat sana, pembayaran juga bisa dilakukan di sana. Itu kita akan sangat dahsyat. Jadi enggak perlu bikin account di internet segala macam," jelasnya. (Baca juga: Media sosial andalan eCommerce)

Dahsyatnya pesona eCommerce membuat penyedia pembayaran seperti BCA menargetkan transaksi belanja online melalui fasilitas pembayaran  BCA e-commerce payment solution dilayani Rp 5 triliun pada 2015.

GCG BUMN
Hingga Oktober 2015, nasabah BCA yang melakukan transaksi e-commerce dengan layanan ini telah mencapai Rp 4,5 triliun. Pada tahun lalu, BCA e-commerce payment solution mencatatkan transaksi sebesar Rp 2,2 triliun.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories