JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengaku siap menyambut kehadiran layanan streaming konten, Netflix, yang melakukan ekspansi ke Indonesia.
“Sebagai pemain terbesar di triple play, Netflix pasti datang ke Telkom. Kita siap sambut bekerjasama yang saling menguntungkan, minimal revenue sharing,” ungkap Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan kepada IndoTelko, Kamis (7/1).
Menurutnya, terdapat sejumlah alasan yang membuat Netflix tak bisa menoleh dari Telkom jika bermain di pasar Indonesia.
Pertama, layanan UseeTV melalui Indihome sedang progress menjadi Hybrid (IPTV dan sekaligus Over The Top/OTT).
Kedua, dari sisi Home Passed di kabel optik, operator pelat merah ini memimpin. Begitu juga dengan jangkauan yang hingga kedaerah mengandalkan satelit melalui Indihome Sky.
“Kita ada sejutaan pelanggan triple play IndiHome. Tahun ini target menjadi empat juta, siapa yang bisa berpaling dari Telkom jika mau main ke Indonesia,” tegasnya.
Ketiga, dari sisi pembayaran, Telkom sudah siap dengan elektronis. “Masyarakat kita kan tidak biasa bayar konten pakai kartu kredit. Pemain seperti Netflix itu senang kalau tagihan melalui operator,” jelasnya. (
Baca juga:
Jaringan IndiHome)
Diungkapkannya, sejauh ini pemain seperti Netflix sudah banyak yang melakukan pendekatan seperti IFLIX, CatchPlay, dan HOOQ. (
Baca juga: Sejuta pelanggan IndiHome)
“Kita welcome saja kalau Netflix datang kerjasama untuk menjual Video On Demand ke pelanggan Indihome. Ada VOD khan bisa meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU). Masa depan makin cerah bagi IndiHome karena tak hanya berjualan konektifitas, tetapi konten dan sebentar lagi iklan,” ulasnya.
Sebelumnya, situs web Netflix yang menyediakan layanan streaming konten mengumumkan meluncurkan layanan secara global di 130 negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia, layanan Netflix ditawarkan mulai dari Rp 109 ribu untuk paket Basic sampai Rp 169 ribu untuk Premium per bulan, dan satu bulan pertama dimungkinkan untuk gratis.
Semua paket ini memungkinkan pengguna menonton dari komputer, televisi, ponsel, dan tablet, tanpa batasan film atau serial televisi.
Sebagian besar konten akan tersedia dalam bahasa Inggris di sebagian besar negara yang baru dijajaki Netflix. Tetapi perusahaan juga menambahkan bahasa Arab, Korea, Tiongkok, dan 17 bahasa lain.
Sejak Netflix meluncurkan layanan streaming pada 2007, layanan ini telah berkembang secara global, pertama ke Kanada, kemudian ke Amerika Latin, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Jepang.
Untuk bisa menggunakan layanan ini setidaknya pengguna harus mempunyai kecepatan minimal 0.5 Mbps. Netflix sangat merekomendasikan kecepatan 1.5 Mbps agar bisa diputar secara stabil, walaupun sebetulnya membutuhkan kecepatan internet 3.0 Mbps untuk kualitas film standar (SD).
Untuk paket film kualitas High Definition (HD) sediakanlah koneksi internet 5 Mbps agar bisa diputar dengan stabil. Untuk kualitas lebih tinggi lagi, yakni Ultra HD atau setara 4K maka internetnya pun harus ngebut dengan kecepatan minimal 25 Mbps.(dn)