JAKARTA (IndoTelko) – PT Anterin Digital Nusantara terus mematangkan komersialisasi layanan Anterin.
Anterin adalah marketplace penyedia jasa city courier, trucking, transportasi dan pergudangan, dari perusahaan maupun pribadi.
Dalam pernyataan tertulisnya, Anterin mempersiapkan metode Lelang untuk bersaing melawan UBER, GOJEK, GRAB dan pemain on demand service lainnya di sektor transportasi.
“Sebagai pendatang baru di dunia penyedia jasa transportasi dan logistik online, Anterin menawarkan solusi baru bagi konsumen dan juga mitra dalam hal pemesanan, yaitu melalui mekanisme lelang,” tulis pernyataan tersebut, Sabtu (17/7).
Menurut Anterin, mekanisme ini memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih jasa yang akan digunakan sesuai dengan budget dan kebutuhan (preferensi). Dan juga memberikan keleluasaan bagi mitra untuk menentukan harga layanan yang ditawarkan kepada konsumen.
Dibandingkan dengan layanan yang ada saat ini, kebanyakan penyedia layanan memberikan penawaran kepada konsumen berdasarkan sistem dimana konsumen tidak dapat memilih mitra pengemudi sesuai keinginannya, begitu juga mitra tidak dapat menawarkan harga.
Sebagai contoh, seseorang memesan layanan transportasi mobil online. Dia membutuhkan kendaraan yang cukup nyaman ditumpangi beberapa orang dan barang-barang. Namun yang terjadi, mendapatkan mobil kecil yang hanya muat sedikit dan tidak ada tempat untuk barang-barang. Dia tidak dapat memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dikarenakan metode yang ada saat ini ditentukan oleh sistem. Mitra pengemudi yang terdekatlah yang akan mendapatkan order, apapun kondisi kendaraan serta pengemudinya.
Dengan sistem yang ada saat ini, baik konsumen maupun mitra pengemudi tidak dapat menentukan sendiri jasa yang ditawarkan. Konsumen hanya menerima jasa yang ditentukan oleh sistem. Dan mitra pengemudi hanya dapat menerima tarif yang ditentukan oleh sistem, meskipun misalnya mitra pengemudi (kendaraan motor) menggunakan motor Harley Davidson. Tarif akan ditentukan per km, sama dengan pemilik jenis motor lainnya. (
Baca juga: Persiapan Anterin)
Sementara sistem lelang yang ditawarkan oleh Anterin, baik konsumen maupun mitra pengemudi mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Konsumen dapat memilih jasa yang ditawarkan berdasarkan harga, jenis kendaraan bahkan jenis kelamin pengemudi. Karena ada sebagian konsumen wanita yang merasa tidak nyaman jika mendapatkan pengemudi laki-laki. Dan mitra pengemudi dapat menentukan sendiri tarif jasa layanannya sesuai dengan waktu, jarak, dan jenis kendaraan yang dimiliki.
Banyak yang beranggapan bahwa nantinya dengan sistem lelang harga akan semakin mahal. Ini disebabkan karena konsumen sudah terbiasa dengan tarif subsidi yang diberikan oleh perusahaan penyedia jasa. Dengan mekanisme lelang, diharapkan mitra pengemudi justru akan berlomba-lomba memberikan pelayanan dan harga terbaik sesuai dengan harga pasar.
Tidak menutup kemungkinan juga untuk jasa transportasi yang ada saat ini seperti Taxi dapat ikut serta menjadi mitra Anterin, sehingga diharapkan dapat menciptakan ekosistem penyedia transportasi dengan persaingan yang sehat.
Sementara itu, Wall Street Journal mengabarkan Go-Jek tengah berburu suntikan dana sebesar US$ 400 juta agar valuasinya menembus US$1,2 miliar. Kabarnya, firma KKR dan Warburg Pincus akan berinvestasi di ridesharing ini. Go-Jek sendiri dikabarkan memiliki uang kas sekitar US$ 100 juta.
Go-Jek diperkirakan melayani sekitar 20 juta pemesanan selama Juni 2016 atau ada 8 pemesanan setiap detiknya dengan 667 ribu pemesanan per hari. Diperkirakan dalam periode Oktober 2015 hingga Maret 2016 ada dana sekitar US$ 72,6 juta dihabiskan untuk subsidi dan membayar bonus pengemudi.
Melihat kekuatan pendanaan dari Go-Jek, akankah Anterin sanggup menggoyang pasar? (id)