Waspada penipuan berbasis AI di sektor keuangan, ini solusi VIDA

06:07:00 | 11 Dec 2024
Waspada penipuan berbasis AI di sektor keuangan, ini solusi VIDA
JAKARTA (IndoTelko) - Baru-baru ini VIDA mengungkapkan lonjakan signifikan sebesar 1.550% dalam kasus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor keuangan Indonesia. Peningkatan drastis ini menekankan urgensi bagi industri keuangan untuk segera mengambil langkah proaktif dalam melindungi bisnis dan konsumen dari ancaman yang semakin kompleks.

Ditegaskan Chief Operating Officer VIDA, Victor Indajang, lonjakan kasus penipuan berbasis AI ini menjadi peringatan tegas bagi kita semua. "Jika tidak segera ditangani, kerugian finansial dan reputasi yang ditimbulkan akan semakin besar. Industri keuangan harus beradaptasi dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman ini," katanya dalam acara The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024 bertema "Technology Convergence: Shaping the Future of Finance and Beyond" beberapa waktu lalu.

Penipuan berbasis AI mencakup berbagai metode canggih, antara lain :

1. Deepfake dan Penipuan Berbasis AI

Penjahat siber semakin sering menggunakan teknologi deepfake untuk menciptakan video, audio, dan gambar palsu yang realistis. Penyalahgunaan teknologi ini meningkat 700% secara global, memungkinkan pelaku menyamar sebagai individu lain atau memanipulasi sistem verifikasi, sehingga menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.

2. Pengambilalihan Akun (Account Takeovers/ATOs)

97% bisnis di Indonesia melaporkan menghadapi upaya pengambilalihan akun, seringkali akibat kredensial yang dicuri melalui phishing dan pelanggaran data. Dari kasus tersebut, 76% mengakibatkan transaksi tidak sah atau pelanggaran data yang merusak stabilitas finansial dan reputasi perusahaan.

3. Penipuan Identitas Sintetis

Pelaku kejahatan menggunakan teknologi deepfake atau data yang dimanipulasi untuk menciptakan identitas sintetis. Sebanyak 56% bisnis di Indonesia mengalami jenis penipuan ini. Lembaga keuangan harus memperkuat verifikasi biometrik dan mengadopsi deteksi penipuan berbasis AI untuk menangkal risiko ini.

Menghadapi ancaman ini, VIDA memperkenalkan VIDA Identity Stack (VIS), sebuah solusi komprehensif yang menggabungkan verifikasi identitas, otentikasi pengguna, dan deteksi penipuan berbasis AI.

VIS dirancang untuk mencegah penipuan identitas, memberikan perlindungan menyeluruh bagi bisnis dan konsumen. "Dengan VIS, kami menawarkan solusi yang tidak hanya mendeteksi, tetapi juga mencegah penipuan sebelum terjadi. Ini adalah langkah krusial dalam memastikan integritas dan keamanan transaksi digital di Indonesia," jelasnya.

VIDA menyerukan kepada seluruh pelaku industri keuangan untuk segera mengadopsi teknologi canggih dalam upaya melindungi diri dari ancaman penipuan berbasis AI. Kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan regulator diperlukan untuk membangun ekosistem keuangan yang aman dan tepercaya bagi semua pihak. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait