JAKARTA (IndoTelko) – Cloudera, penyedia platform global terkemuka untuk mesin pembelajaran (machine learning) dan analitik canggih yang dibangun atas teknologi-teknologi open source terbaru, mengumumkan Bank Danamon telah mengadopsi Cloudera Enterprise sebagai penopang sebuah hub data enterprise untuk mempercepat upaya-upaya transformasi yang didorong oleh informasi.
Solusi-solusi software big data Cloudera yang diimplementasikan oleh Bank Danamon dapat membantu meningkatkan pendapatan, mengembangkan layanan pelanggan, mendeteksi penipuan dan mengurangi biaya kepatuhan (compliance cost) di era digital saat ini.
“Fokus utama transformasi digital kami di Bank Danamon adalah meningkatkan layanan pelanggan, sekaligus mengeliminasi risiko penipuan dan biaya kepatuhan. Teknologi big data telah memungkinkan kami untuk mengelola data pelanggan dengan lebih baik, serta meningkatkan perlindungan data dan mengelola kepatuhan,” kata Chief Information Officer, Bank Danamon Mary Bernadette James dalam rilisnya, kemarin.
Diharapkannya, platform manajemen data modern dari Cloudera ini memperkuat perseroan dalam mencapai tujuan digitalisasi dengan belanja modal (capital expenditure) yang lebih rendah per terabyte dibandingkan dengan mekanisme pengelolaan data tradisional, sehingga memberikan kemampuan untuk melayani pelanggan dengan lebih baik dan tetap kompetitif dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini.
Bank Danamon dan anak-anak perusahaannya melayani beragam basis pelanggan di Indonesia, dan menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan, termasuk perbankan korporasi dan UKM, perbankan konsumer, trade finance, pengelolaan kas (cash management), serta pasar uang dan pasar modal (treasury and capital market).
Transaksi-transaksi ini menghasilkan jumlah data yang belum pernah ada sebelumnya yang membutuhkan penyimpanan, pengolahan, dan analitik yang efisien guna meraih manfaat dari investasi yang ada dan memungkinkan cara-cara baru yang mendasar untuk memperoleh nilai dari data.
“Dengan tersedianya volume data yang besar dan pergeseran perilaku ke perbankan online, efisiensi yang memungkinkan lembaga jasa keuangan untuk mengukur big data di berbagai kasus penggunaan, merupakan kunci untuk mendorong keberhasilan pelanggan,” ujar Sales Director for Indonesia, Cloudera Fanly Tanto.
Asal tahu saja, lembaga jasa keuangan di seluruh dunia kini tengah berada di bawah tekanan yang amat besar untuk senantiasa kompetitif dengan menambah layanan-layanan digital baru yang berpusat pada konsumen guna memenuhi beragam tuntutan suatu generasi baru dari pelanggan-pelanggan yang melek teknologi.
Sering kali bergulat dengan risiko, kepatuhan terhadap peraturan, serta budaya yang berfokus pada proses, lembaga-lembaga jasa keuangan berhadapan dengan beberapa silo data dan infrastruktur TI lawas yang kedaluwarsa, yang menghalangi lembaga-lembaga tersebut untuk meraih manfaat sepenuhnya dari data pelanggan mereka.
Karena data tetap menjadi mata uang utama di dunia digital saat ini, lembaga-lembaga jasa keuangan juga menghadapi tantangan dalam memenuhi tuntutan-tuntutan baru akan keamanan, privasi dan kualitas data guna memberikan perlindungan data yang lebih baik bagi para pelanggan.(wn)