JAKARTA (IndoTelko) — ASEAN Foundation dan SAP SE (SAP) mengumumkan kerjasama strategis mereka untuk menciptakan dampak sosial yang positif di wilayah Asia Tenggara.
Kerjasama ini akan berfokus pada bidang Pendidikan, Kesukarelaan dan Kewirausahaan. Melalui kemitraan ini, ASEAN Foundation dan SAP bertujuan untuk mendukung ASEAN Dalam membangun masyarakat regional yang kohesif dan memberikan manfaat ekonomi bersama secara menyeluruh dengan mendorong partisipasi strategis para pemuda dan wirausahawan sosial.
Nota Kesepahaman antara kedua organisasi tersebut merupakan bagian dari kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) SAP untuk membekali kaum muda dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah yang tengah berkembang di masyarakat dan sukses di dalam ekonomi digital; membangun kapasitas perusahaan sosial yang inovatif yang menempatkan orang-orang muda di jalan menuju kesuksesan karir serta membangun angkatan kerja yang terampil untuk sektor TI dengan berbagai program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.
Inisiatif utama yang akan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan ini akan difokuskan mendorong literasi digital untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat yang menjadi sasaran utama oleh program tersebut.
"Komunitas ASEAN yang berkelanjutan berada di tangan kaum muda ASEAN. Saya percaya bahwa inisiatif bersama kami dengan SAP akan meningkatkan keterlibatan kaum muda ASEAN dalam kegiatan nasional dan regional untuk memberi mereka kesempatan untuk berkontribusi secara aktif kepada masyarakat ASEAN,” tutur Executive Director dari ASEAN Foundation Elaine Tan dalam rilisnya, kemarin.
Pemberdayaan pemuda telah menjadi topik yang menonjol di wilayah ASEAN sejak diumumkannya Deklarasi Prinsip untuk Memperkuat Kerjasama ASEAN untuk Pemuda yang dipresentasikan di Bangkok pada tahun 1983.
"Tiga inisiatif di bawah kemitraan ASEAN Foundation dan SAP telah menyentuh lima prioritas fokus terbaru ASEAN. Rencana Kerja Pemuda tahun 2016-2020 yang mencakup kewirausahaan muda, lapangan kerja kaum muda, kesadaran kaum muda, kesukarelaan dan kepemimpinan kaum muda, serta ketahanan kaum muda," Elaine menambahkan.
"ASEAN mewakili tidak hanya satu komunitas ekonomi; tetapi juga sebuah komunitas sosial. Seiring dengan perayaan 50 tahun karya ASEAN dalam memperdalam persatuan dan memajukan kemakmuran tahun ini, kami merasa antusias akan berbagai peluang yang ada di dalam wilayah pertumbuhan ini. Dengan hampir setengah dari populasi wilayah ASEAN berusia di bawah 30 tahun pada tahun 2020, terdapat sebuah wadah bakat di mana kami dapat berinvestasi dan bekerjasama untuk masa depan yang lebih baik. Melalui inisiatif bersama kami dengan ASEAN Foundation, kami bertujuan untuk membantu mempersiapkan kaum muda untuk ekonomi digital dan mendukung ASEAN dalam mendorong pertumbuhan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dalam Revolusi Industri Keempat," kata President dan Managing Director SAP Asia Tenggara Scott Russell.
Berdasarkan kesepakatan ini, ASEAN Foundation dan SAP akan menggelar tiga inisiatif pada tahun 2017 untuk menangani isu-isu ekonomi, lingkungan, dan sosial ASEAN, melalui tiga area fokus yang meliputi pendidikan, kesukarelaan dan kewirausahaan.
Pendidikan
Menargetkan mahasiswa tingkat diploma dari sepuluh negara anggota ASEAN dengan berbagai disiplin ilmu, kompetisi analisis data ini – yang bertajuk "ASEAN Data Science Explorers" bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat ASEAN di kalangan kaum muda melalui peningkatan literasi digital. Dengan mempelajari dan menggunakan perangkat lunak, SAP BusinessObjects Cloud, inisiatif tersebut mendorong peserta untuk menyampaikan wawasan berbasis data bagi ASEAN seputar enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan milik PBB, yang meliputi: (1) kesehatan dan kesejahteraan yang baik, (2) pendidikan yang berkualitas, (3) kesetaraan jender, (4) air bersih dan sanitasi, (5) pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dan (6) kota dan masyarakat yang berkelanjutan. Kompetisi ini akan diselenggarakan di seluruh negara anggota ASEAN dengan tahap final tingkat regional yang berlangsung di Jakarta, Indonesia pada bulan November tahun ini.
Kesukarelaan
Bekerjasama dengan program United Nations Volunteers (UNV) dan Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, Sekretariat ASEAN, ASEAN Foundation dan SAP bersama dengan mitra lainnya telah meluncurkan Youth Volunteering Innovation Challenge (YVIC) di ASEAN. Dengan tema "Impact ASEAN," inisiatif ini mendukung relawan muda di seluruh negara ASEAN dalam perjalanan mereka untuk mengkatalisis inovasi yang dipimpin kaum muda untuk mewujudkan dampak sosial dan pembangunan berkelanjutan.
YVIC akan memberikan pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan melalui lokakarya nasional. Pemenang lokakarya nasional akan mendapatkan hibah untuk menciptakan prototipe atas gagasan mereka dan selanjutnya berpartisipasi dalam sesi orientasi pendampingan regional di Bangkok, Thailand. Selain itu, sejumlah karyawan SAP akan menjadi tenaga sukarela untuk memberikan panduan dan dukungan untuk memperbaiki dan meningkatkan proyek Impact bagi kaum muda.
Kewirausahaan
Melalui inisiatif pengembangan kapasitas dan pendampingan yang terstruktur yang direncanakan bersama melalui misi luar negeri dan dengan kearifan lokal, sejumlah karyawan terbaik dari SAP akan mendukung para pemberdaya dampak sosial melalui konsultasi pendampingan dan pro-bono. Program ini, bersama dengan beberapa mitra, akan berdampak pada hampir 20 perusahaan sosial di Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam pada tahun 2017.(wn)