JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan infrastruktur digital di dunia, Equinix bersama dengan Centre for Energy Research & Technology (CERT) di bawah College of Design and Engineering, National University of Singapore (NUS CDE), hari ini mengumumkan rencana untuk mendirikan Co-Innovation Facility (CIF) di Singapura. Fasilitas ini bertujuan mempercepat pengujian dan pengembangan solusi inovatif yang fokus pada energi rendah karbon, pendinginan efisiensi tinggi, sirkularitas, serta optimasi efisiensi energi untuk pusat data. Percepatan inovasi ini akan membentuk masa depan infrastruktur dan layanan digital di Singapura dan lokasi tropis lainnya, serta mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan.
Ekonomi digital Singapura telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) hampir 13% sejak 2017, berkontribusi sebesar 17,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara tersebut pada tahun 2022. Selain itu, menurut Anggaran Nasional 2024 yang barusaja diumumkan, Singapura semakin memperkuat posisinya sebagai pusat bisnis dan inovasi global dengan menginvestasikan lebih dari $740 juta dalam Kecerdasan Buatan (AI) selama lima tahun ke depan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan digital, pusat data telah menjadi dasar dari ekonomi digital saat ini. Untuk mendukung pertumbuhan digital yang lebih berkelanjutan, pusat data perlu mencari cara-cara baru untuk mengurangi konsumsi energi dan menerapkan solusi efisiensi energi guna mengatasi beban kerja yang semakin besar dan kebutuhan pemrosesan yang semakin tinggi.
Akan dibangun di dalam pusat data International Business Exchange™ (IBX®) SG6 milik Equinix yang akan datang, CIF selaras dengan inisiatif Equinix ‘Data Center of the Future’ yang bertujuan untuk membangun pusat data yang lebih bersih dan efisien di seluruh dunia. CIF ini akan menjadi penghubung riset terbuka bagi para inovator teknologi global terkemuka, mitra teknologi pusat data, akademisi, dan pelanggan untuk mengembangkan bersama serta menguji coba teknologi inti dan edge yang memberikan keandalan, efisiensi energi, dan efisiensi biaya.
Dengan investasi awal sebesar US$4 juta dari Equinix, CIF akan berfungsi sebagai inkubator untuk menguji inovasi-inovasi seperti integrasi sumber energi bersih dan terbarukan serta pembangkit energi alternatif, dengan tujuan untuk menilai kemampuan mereka dalam beroperasi dalam skala besar. Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML) juga akan digunakan di fasilitas ini, bersama dengan teknologi lainnya, seperti liquid cooling, yang semakin penting karena pemrosesan data yang semakin intensif akibat AI. Fasilitas ini juga akan menguji kemampuan Cognitive Digital Twin (CDT) untuk pemeliharaan prediktif dan pembaruan guna mengatasi tantangan yang dihadapi oleh model pusat data saat ini.
Menurut Direktur Utama Equinix di Singapura, Yee May Leong, dampak perubahan iklim sudah dirasakan di seluruh dunia, dan semakin mendesak untuk mengintegrasikan praktik terbaik dalam setiap aspek operasinya. "Dengan meniru keberhasilan Co-Innovation Facility kami di Ashburn dan memperluas upaya kolaboratif kami di wilayah Asia-Pasifik, kami mencapai tonggak penting dalam memajukan agenda keberlanjutan 'Future First' kami. Ini akan mempercepat pengembangan teknologi inovatif dan menerapkan solusi nyata untuk membantu mengurangi jejak karbon dari semakin banyaknya pusat data di seluruh dunia," katanya.
Sementara, Direktur Centre for Energy Research & Technology, NUS College of Design and Engineering, Profesor Lee Poh Seng mengatakan, pendirian Co-Innovation Facility ini mencerminkan komitmen kami dalam membangun kemitraan industri yang berdampak, yang mengubah riset terobosan menjadi aplikasi praktis. Bekerja sama dengan Equinix memungkinkan pihaknya untuk memanfaatkan keahlian dalam inovasi energi dan keberlanjutan guna mengatasi tantangan kritis yang dihadapi pusat data di wilayah beriklim tropis.
"Bersama-sama, kami bertujuan untuk mendefinisikan ulang standar efisiensi operasional dan keberlanjutan dalam infrastruktur digital, sejalan dengan ambisi Singapura dalam pengembangan berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi. Kemitraan ini adalah langkah signifikan untuk membentuk masa depan di mana inovasi terdepan bertemu dengan tanggung jawab lingkungan," jelasnya.
Rencananya CIF ini akan dibuka pada Kuartal I 2027, dan akan menguji coba inovasi berkelanjutan untuk pusat data, antara lain :
Solusi pembangkit tenaga alternatif
Solusi pembangkit tenaga alternatif seperti sel bahan bakar dan penyimpanan bateradapat menyediakan solusi tenaga rendah karbon untuk pusat data, berfungsi sebagai antarmuka jaringan Listrik (Grid) dua arah serta solusi utama dan/atau cadangan di lokasi.
Sistem distribusi daya arus searah (DC)
Sebuah arsitektur distribusi daya Listrik yang dikenal sebagai AC tegangan menengah ke DC tegangan rendah (MVAC-LVDC), memfasilitasi integrasi yang mulus antara sistem penyimpanan energi baterai (BESS), fotovoltaik surya (PV), dan sumber energi terbarukan lainnya (RES) ke dalam jaringan distribusi daya pusat data. Sistem ini memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas daya, efisiensi, dan kepadatan daya, serta meningkatkan kinerja sisi jaringan untuk pusat data.
Pendinginan cair
Metode pendinginan canggih ini mengurangi konsumsi energi dan kebisingan, sekaligus mengoptimalkan penggunaan ruang. Selain itu, metode ini juga meningkatkan potensi untuk pemanfaatan kembali sisa panas, mendukung model pusat data yang sirkular.
Kemampuan digital twin
Model berbasis data dan pembelajaran mesin akan digunakan untuk mendukung pemeliharaan prediktif dan pembaruan.
Equinix dan NUS telah lama mendukung agenda keberlanjutan Singapura dan melaksanakan berbagai inisiatif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan berkelanjutan di negara ini, termasuk memberikan kesempatan beasiswa dalam solusi iklim berbasis alam bagi mahasiswa di NUS. (mas)