JAKARTA (IndoTelko) – Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menggelar Kenduri eUKM di Surabaya.
Surabaya adalah kota keempat yang menjadi tuan rumah Kenduri eUKM. Tiga kota sebelumnya yaitu Yogyakarta, Makassar, dan Bandung. Setelah Surabaya, Kenduri eUKM akan menyasar kota - kota lainnya.
Kenduri yang bermakna “selamatan” atau semangat baru yang menjadi dasar dari dilaksanakan acara pelatihan atau workshop eUKM bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan e-commerce di Indonesia melalui stimulus dan pembekalan kepada pelaku UMKM.
“Program-program pemberdayaan eUKM akan terus kami gelar di berbagai daerah di Indonesia. Harapannya program Kenduri eUKM ini dapat memberikan pembekalan, jaringan baru, dan solusi bagi para pelaku UMKM untuk bertransformasi secara digital sehingga bisa berdagang secara online lebih cepat, aman, dan efisien. Dengan begitu, e-commerce menjadi solusi dalam menciptakan multiplier-effect terhadap tumbuhnya perekonomian nasional,” ujar Ketua Umum idEA Aulia E. Marinto, kemarin.
Kenduri eUKM yang diselenggarakan kali ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain; Suko Widodo - Akademisi Universitas Airlangga “Peluang Pemasaran Produk Lokal Melalui Digital Marketing”; Jaya Setiabudi - Yukbisnis.com “Mindset Bisnis Di Dunia Online; Subiakto P - Pakar Branding “Branding adalah Nilai Tambah”; Setyo Harsoyo - CEO Sprint Asia “Social Payment untuk Bisnis UKM”; PT Pos Indonesia “Pengantar Logistik di E-Commerce Indonesia”; Michael Darmawan - KASKUS “Kiat Sukses Online Bersama BCA”; Monika Viany Rahayu - Head of Seller Development BLANJA.com “Sukses Berjualan di Marketplace” dan Anton Harimawanto - Founder by REQUEST INVITATION “Pengalaman Berdagang dengan Instagram & Kekuatan Konten”.
Marketplace menjadi sebuah kanal pemasaran yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, menawarkan one stop service bagi para pelaku usaha perorangan maupun perusahaan.
Tidak hanya sebagai kanal untuk memasarkan produk lebih luas lagi, namun juga berbagai kemasan marketing untuk meningkatkan awareness dan transaksi penjual. Bisnis model marketplace membutuhkan kerjasama berbagai elemen ekosistemnya, salah satunya dari sisi penjual.
Penjual diharuskan rajin membuka toko onlinenya, menjaga stock produk, berkomitmen dengan pengiriman dan kesesuaian pemesanan barang, dll.
Head of Seller Development BLANJA.com Monika Viany berharap UMKM Indonesia, khususnya UMKM di Jawa Timur dapat memanfaatkan marketplace untuk meningkatkan pemasarannya tidak hanya berjualan di media sosial. Berdasarkan pengalaman, UMKM yang sukses berjualan di BLANJA.com, biasanya sangat inovatif, baik dari segi tampilan toko, produk, packaging dan promo.(ak)