JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot peningkatan kapasitas sumber daya manusia sektor Industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital dengan platform Ruangguru.
Dalam kerjasama ini, Unit satuan kerja di Kementerian Perindustrian akan membuat konten video mengenai peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia sektor industri, termasuk di dalamnya program vokasi, sosialisasi mengenai fasilitas pengembangan IKM, peningkatan keahlian dan kompetensi bagi pelaku IKM, serta beberapa materi dari Workshop e-Smart yang kemudian akan diunggah pada platform Ruangguru.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan peningkatan keahlian dan kompetensi sumber daya manusia sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital ini menjadi hal penting.
“Berdasarkan studi Global Manufacturing Competitiveness Index, kualitas dan ketersediaan pekerja dengan skill atau keterampilan tinggi untuk mendukung perubahan ke arah inovasi dan strategi manufaktur yang lebih tinggi, merupakan faktor penggerak utama dari suatu negara agar mampu berkompetisi di tingkat global,” kata Airlangga pada sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Ruangguru di Ruang Rajawali, Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (28/12).
CEO Ruangguru Belva Devara mengatakan kemitraan ini adalah kesempatan baik untuk dapat berkontribusi dalam memajukan perindustrian di Indonesia, khususnya sektor IKM. "Platform kami sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh jutaan pelajar dalam kegiatan belajar dan kami melihat peluang bahwa platform kami dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat luas," katanya.
Berdasarkan survei Global Manufacturing Competitiveness Index yang dilakukan oleh Deloitte dan Council of Competitiveness di tahun 2016, Indonesia menempati posisi 19 dalam kualitas dan ketersediaan pekerja dengan skill atau keterampilan tinggi, dibawah negara tetangga seperti Singapura, Muangthai, Malaysia, dan Vietnam.
Untuk meningkatkan talent para pekerja sektor Industri, Kementerian Perindustrian memiliki program untuk mempersiapkan satu juta tenaga kerja industri tersertifikasi di tahun 2019.
“Target satu juta tenaga kerja industri tersertifikasi ini akan dipenuhi dari kegiatan sertifikasi tenaga kerja industri, pendidikan vokasi industri, diklat sistem 3 in 1, serta link and match antara SMK dengan industri. Selain meningkatkan kapasitas SDM sektor industri, sinergi antara Kementerian Perindustrian dengan PT. Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) juga akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Workshop e-Smart IKM,” jelas Airlangga.
Airlangga mengatakan di masa mendatang diharapkan akan muncul juga konten-konten video atau ruang kelas di Ruangguru mengenai materi peningkatan kapasitas SDM untuk pelaku industri, dan aparat pembina, khususnya ASN Kemenperin. “Materi-materi tersebut dapat berupa materi tentang kewirausahaan, pemasaran, maupun capacity building yang berkaitan dengan pembinaan sentra untuk Tenaga Penyuluh Lapangan IKM,” jelasnya.
Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih menjelaskan maksud dari penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah untuk melakukan kerjasama di bidang penggunaan platform Ruangguru milik PT Ruang Raya Indonesia sebagai sarana berbasis teknologi dan pembuatan Konten Digital Pelatihan industri (KDPI) untuk penunjang pelatihan industri.
“Kerjasama melalui pemanfaatan konten digital diharapkan dapat meningkatan efektivitas program pengembangan industri," kata Gati.
Melihat bagaimana keberhasilan Ruangguru dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan dan sebagai platform pendidikan berbasis teknologi terbesar di Indonesia, hal ini menjadi alasan yang kuat bagi Kemenperin untuk bermitra dengan Ruangguru.
“Hal ini sejalan dengan keberadaan platform Ruangguru yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi digital untuk pemberdayaan industri,” tutur Gati.
“Adapun ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi pembuatan KDPI yang mencakup video, soal, dan rangkuman, sebagai penunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia industri. Selain itu, pemanfaatan platform Ruangguru sebagai sarana pembelajaran online secara mandiri untuk pelaku industri, serta sosialisasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) terkait dengan pemanfaatan platform,” ungkap Gati.
Perlu diketahui, pada tanggal 12 Desember 2017, Kementerian Perindustrian dalam hal ini Ditjen IKM baru saja melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dengan tiga online marketplace yakni Tokopedia, Blibli, dan Shopee dalam rangka perluasan skema kerjasama e-Smart menyusul Bukalapak dan Blanja.com yang telah terlebih dahulu bekerjasama.
Program e-Smart IKM memberikan jaminan bahwa IKM yang masuk dalam marketplace adalah produsen dan bagi IKM yang bergabung dengan program ini akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan pembinaan dari Kementerian Perindustrian. Diharapkan dengan memasuki pasar online ini, permasalahan pemasaran yang sering kali dihadapi pelaku IKM bisa ditekan.
Pada tahun 2017, jumlah peserta Workshop e-Smart mencapai 1700 pelaku usaha IKM dari target awal 1000, sedangkan di tahun 2018 dan 2019, Ditjen IKM menargetkan sekitar 4000 dan 5000 pelaku IKM akan mengikuti Workshop e-Smart ini. Hingga tahun 2019, ditargetkan 10.000 IKM akan mengikuti workshop e-Smart ini, dan memasarkan produknya secara online di marketplace yang telah bekerja sama dengan Ditjen IKM.(wn)