JAKARTA (IndoTelko) - Cyronium optimistis kehadirannya bisa mendisrupsi pasar cryptocurrency dan merevolusi sistem finansial dunia karena sifatnya yang beredar tanpa regulasi pusat, menggeser sentralisasi investasi, dijalankan dengan konsep saling percaya dan keterbukaan.
Cyronium dibesut oleh PT Santara Daya Inspiratama, sebagai aset digital (crypto assets) dengan dua hal yaitu future values dan memiliki underlying logam mulia sebanyak 1 ton yang dibuat 50 ribu koin 24 karat LBME sertifikat @20 gram diletakkan di safest storage for valuable di Singapura.
"Sebagai aset digital, selain memiliki kesamaan dengan bitcoin yang memiliki future value dengan sifat kenaikannya tidak terbatas, seperti saham yang dipenuhi permintaan dan penawaran. Cyronium lebih baik karena memiliki underlying dengan nilai batas bawah dijaga logam mulia. Jadi, resiko kerugian bisa diminimalisir," ungkap Pendiri Cyronium Mardigu Wowiek Prasantyo dalam keterangan, (27/5).
Dikatakannya, Cyronium adalah karya anak bangsa yang bisa menjadi solusi bangkitnya perekonomian dalam negeri Hal ini karena Cyronium menargetkan 70% dana investasi diperoleh dari luar Indonesia. "Cyronium menggunakan teknologi blockchain yang dibangun dengan dasar trusted dimana saling terbuka dan sesama investro saling menjaga," ulasnya.
Ditambahkannya, sebagai cryptocurrency, Cyronium mempunyai misi untuk menggerakkan 10 ribu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam bentuk pinjaman tanpa bunga. Nantinya, Cyronium akan berkembang menjadi ICO platform untuk crowdfunding yang mampu menjadi solusi permodalan di sektor UKM Indonesia.
"Hampir semua negara mencoba mengendalikan cryptocurrency. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak karena tahu peredaran crypocurrency tidak bisa dilarang. Ini sama dengan transportasi atau akomodasi online. Bergerak tanpa regulasi yang ketat dari pusat, terdesentrasilisasi, dan digunakan sangat luas oleh masyarakat," paparnya.
Asal tahu saja, saat ini nilai tranasksi mata uang kripto (Cryptocurrency) mencapai US$ 50 miliar per hari. Nilai ini hanya sedikit di bawah nilai transaksi bursa saham Wall Street sekitar US$55 miliar per hari. Di Indonesia, peredaran digital assets sudah lebih dari Rp 1 triliun per hari, dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.(wn)