JAKARTA (IndoTelko) - Big Data semakin mendapat tempat dalam proses pengambilan keputusan bisnis di era digital ini.
Jika mengacu pada definisi dari Gartner, Big Data adalah data dengan ciri berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
Melihat potensi yang besar dari Big Data, Telkom Group merilis
layanan xsight, yang mampu memberikan layanan terbaik sesuai kebutuhan pelanggan. Didukung oleh jaringan, jangkauan dan keamanan data Telkom Group, potensi pemanfaatan data analitik dan API di xsight tidak terbatas.
Layanan xsight terbagi menjadi 2 layanan, yaitu : Application Programming Interface (API) dan Big Data Analytics.
Saat ini tersedia 14 API dengan fitur yang beragam seperti API SMS OTP yang digunakan untuk memverifikasi data seseorang via SMS atau ada juga API SMS Notification yang berguna untuk mengirimkan informasi langsung pada ponsel pelanggan.
API-API yang ada di
xsight bersifat siap pakai sehingga para developer aplikasi dan start-up dapat menggunakannya guna memaksimalkan inovasi teknologi yang sedang dibangun.
Untuk layanan Big Data Analytics, xsight menawarkan 3 produk yaitu, Risk Scoring, Media Rating dan SKALA yang meyediakan smart insight bagi para pemilik bisnis dalam mengambil keputusan lebih efisien dan tepat guna, membuka potensi lebih luas.
Produk yang dikelola oleh anak perusahaan Telkom, Metranet, ini diperkenalkan pada event DigiSummit 2017 yang diselenggarakan pada 22-23 November 2017 kemarin di Jakarta.
"
xsight sebagai digital self-service portal menawarkan akses untuk penggunaan Layanan Analitik Big Data dan API Telkom guna mendukung bisnis menghadapi tantangan di era digital," ungkap Direktur Utama Metranet Widi Nugroho, belum lama ini.
Edukasi Pasar
Ketua Satgas xsight Telkom Sri Safitri mengatakan dalam mengedukasi pasar untuk mengenal produk terbaru ini digelar Telkom Hackathon 2018 pada Februari lalu.
"Kompetisi ini sejalan dengan upaya Telkom mendorong kawula muda untuk memiliki semangat menjadi enterpreneur digital. Sekaligus menyelaraskan diri dengan amanat Presiden Jokowi yang tengah gigih membangun ekonomi digital di Indonesia," katanya.
Dua tim yang menjadi juara dari kompetisi itu yakni Gifood dan Sorella mendapat kesempatan untuk melakukan Benchmarking Trip ke Sydney dan Budapest setelah memaksimalkan fitur SMS OTP, SMS Notification dan Helio dari xsight.
Perusahaan seperti Cellum (Budapest) dan Liferay (Australia) dijadikan tempat belajar bagi startup itu untuk menggali ilmu. Cellum adalah salah satu Fintech yang solusinya banyak digunakan secara global.
Gifood merupakan sebuah platform untuk menghubungkan mereka yang memiliki makanan berlebih dengan mereka yang lebih membutuhkan. Startup ini didirikan oleh Fathin Naufal Nur Islam, Rizqy Hidayat, dan F. Septiawan. Fathin dan Rizqy menjadi perwakilan untuk belajar ke Budapest di Cellum.
Sedangkan Sorella menawarkan solusi di bidang keamanan dengan 3 fitur utama yaitu panic button, chatbot sorella, dan sorella group notify. Startup ini didirikan Magga Panna, Lintang Wisesa, Vindy Agustina dan Hasbi Fadilah. Magga dan Lintang mewakili perusahaannya belajar ke Budapest dan markas Liferay di Australia.
Di Cellum Tech learning peserta diberikan pelajaran dengan topik: Methodology of development, Quality assurance, Operations, tech audits, Demos / pay by using Cellum’s mobile payment for ordering food, parking, toll, restaurant, using SQ code, dan lainnya.
Tim Sorella kala memenangkan Telkom Hackathon 2018
Di Liferay diperkenalkan tentang User Experience, Manage & Control user access, Building Public Facing Website, Searching Metadata, dan Creating Collaborative Spaces.
"Dulu sempat mimpi ke Eropa, dan menargetkan semasa kuliah harus bisa ke Eropa. Saya sempat hampir menyerah karena sampai tahun akhir kuliah bahwa saya tidak mendapatkan kesempatan itu. Namun tak disangka-sangka bahwa saya masih bisa mendapatkan kesempatan itu. Bahkan secara gratis. Semoga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat sudut dunia yang lain dan mendapat inspirasi bagi Indonesia," kata Fathin Naufal Nur Islam dari Gifood.
"Benchmarking trip ke Liferay Australia merupakan pencapaian terbesar Sorella sejauh ini. Saya merasa sangat gembira dan tertantang dalam mengikuti benchmarking trip ini, terutama menyadari akan ada banyak hal - hal baru yang akan dapat kami, tim Sorella, ambil dan pelajari dari Liferay Australia untuk diaplikasikan dalam menciptakan Sorella yang lebih baik lagi di Indonesia," kata Magga Panna dari Sorella.(ad)