telkomsel halo

Kemenperin dorong tumbuhnya startup dukung industri 4.0

08:58:39 | 16 Dec 2018
Kemenperin dorong tumbuhnya startup dukung industri 4.0
JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong tumbuhnya wirausaha rintisan (startup) sektor digital guna menopang impelementasi industri 4.0.

Upaya ini untuk merebut peluang pada era ekonomi digital yang akan meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar US$150 miliar pada tahun 2025.

“Kami ingin para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) juga dapat memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu, dibutuhkan talents yang dapat mengembangkan teknologi terkini, seperti yang terkait dengan internet of things (IoT) atau device network and application (DNA),” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, belum lama ini.

Menurut Menperin, langkah tersebut sesuai program prioritas di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Selain itu menjadi agenda pembangunan nasional untuk mempercepat pencapaian Indonesia masuk sebagai negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Bapak Presiden mengajak kita untuk lebih optimistis bahwa era industri 4.0 akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional. Peluang itu tentunya tidak hanya harus dimanfaatkan oleh industri besar, tetapi juga oleh IKM,” paparnya.

Namun demikian, meski pemerintah tengah mencanangkan program revolusi industri 4.0, industri yang masih menerapkan teknologi era teknologi 1.0-3.0 tetap berjalan secara beriringan. Artinya, pemerintah juga berupaya menjaga keberlangsungan usahanya terutama di sektor IKM.

“Jadi, seperti IKM kerajinan tetap didukung dan dilindungi, walaupun masih di industri 1.0. Tidak boleh ada investor asing, termasuk juga di IKM bidang tenun, batik, sarung dan lainnya,” tegas Airlangga.

Melalui pelaksanaan Semarak Festival IKM 2018, Kemenperin terus berupaya dapat meningkatkan skala ekonomi IKM nasional di era digital. Pada ajang ini, terpilih lima startup terbaik dari 15 startup yang masuk penyaringan. Sebelumnya, mereka adalah 100 peserta yang mendapat Workshop Cloud Computing pada awal September 2018.

Lima startup terbaik masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta. Para pemenang tersebut, yakni Neurabot, Bantuternak, PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), Khaira Energy, dan PIGMI Mini 3D Printer. Menperin pun memberikan apresiasi kepada mereka agar menjadi inspirasi dan motivasi bagi para startup lainnya.

“Kalau kami lihat, talenta yang muncul sangat luar biasa. Contohnya, ada aplikasi di bidang agri yang bisa memonitor cuaca dan kadar air, sehingga pemupukan dan yang lainnya bisa dilakukan lebih baik. Kami ingin industri pupuk memanfaatkannya. Demikian pula dengan aplikasi yang terkait smart factory. Sudah ada IoT yang dibangun sehingga teknologi digital ini bisa dimanfaatkan pengusaha nasional,” paparnya.

Menperin menambahkan, langkah mencetak startup juga mengambil momentum bonus demografi yang tengah dinikmati Indoneia hingga 15 tahun ke depan. Ini artinya era generasi milenial diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional semakin tinggi.

Menperin mengungkapkan, ada empat aspek yang dapat membentuk IKM lebih berdaya saing di pasar global. “Yaitu, mempunyai ciri khas produk, pengembangan produk dan SDM yang berkualitas, pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik,” ujarnya.

Menurut Menperin, dalam upaya peningkatan aspek ciri khas produk, salah satu kegiatan yang dilakukan Kemenperin adalah pemberian penghargaan One Village One Product (OVOP). Ajang ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu untuk menembus pasar global.

“Di sinilah aspek ciri khas produk yang berkualitas bisa terlihat dan mampu mengembangkan kehidupan masyarakat daerahnya menjadi penentu keberhasilan produk OVOP,” tuturnya. Pada tahun 2018, terdapat 4 IKM yang mendapatkan penghargaan OVOP bintang 5 dan 26 OVOP bintang 4.

Aspek berikutnya, untuk pengembangan produk dan SDM berkualitas, Kemenperin memfasilitasi untuk pemberian SNI dan sertifikasi kompetensi kerja. “Sementara itu, dalam pemanfaatan era digital, salah satunya adalah melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0,” jelasnya.

Program Making Indonesia 4.0 Startup merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan munculnya ekosistem startup di bidang teknologi industri 4.0 serta mampu menciptakan produk yang membantu sektor industri meningkatkan efisiensi dalam hal biaya, energi, dan waktu.

Sedangkan, aspek terakhir adalah pola pemasaran yang baik.Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offlinenamun juga online. “Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membajiri e-commerce Indonesia,” imbuhnya.

GCG BUMN
Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM lebih dari 4.925 pelaku usaha dengan total omzet sudah melampaui Rp1,3 miliar.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories