telkomsel halo

Cermati.com permudah ikut BPJS Ketenagakerjaan

09:54:08 | 29 Jan 2019
Cermati.com permudah ikut BPJS Ketenagakerjaan
JAKARTA (IndoTelko) - Cermati.com bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan meluncurkan layanan digital khusus pendaftaran dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan kepesertaan mandiri yang termasuk dalam segmen pekerja bukan penerima upah (BPU) atau pekerja mandiri yang berprofesi sebagai supir gojek, pedagang, buruh bangunan, dan berbagai profesi mandiri lainnya.

Layanan digital BPJS Ketenagakerjaan bertujuan untuk mempermudah para pekerja di seluruh Indonesia agar bisa menikmati kemudahan akses layanan BPJS Ketenagakerjaan secara online.

Cermati.com tercatat sebagai marketplace produk keuangan pertama yang menyediakan layanan digital BPJS Ketenagakerjaan. Adapun kerjasama ini merupakan salah satu bentuk dukungan Cermati.com terhadap peningkatan program perlindungan jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan.

“Cermati.com bangga bisa bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan awareness pentingnya program asuransi sosial, keanggotaan serta penggunaan program perlindungan yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kami percaya pelayanan digital cermati.com bisa mempermudah masyarakat untuk mengenal, mendaftar dan menggunakan program sosial BPJS Ketenagakerjaan," ujar Direktur Cermati.com Andhy Koesnandar dalam keterangan kemarin.

Chief Business Officer Cermati.com Carlo Gandasubrata menambahkan BPJS Ketenagakerjaan sangat berguna dan perlu dimiliki masyarakat Indonesia, mempertimbangkan iuran yang sangat terjangkau dan  bisa mendapatkan perlindungan yang maksimal.

"Kini, pendaftaran dan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan semakin praktis dan simpel melalui portal Cermati.com,” imbuhnya.

Data terkini per Desember 2018, tercatat jumlah total peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 50 juta peserta, dimana sebanyak 29,8 juta adalah jumlah peserta aktif.

GCG BUMN
Pada jumlah tersebut, hanya 1,7 juta diantaranya merupakan peserta sektor bukan penerima upah (informal), angka ini juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017, yakni hanya sebanyak 1,2 juta peserta.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories