telkomsel halo

Investasi di industri kabel optik terus tumbuh

08:48:56 | 14 Apr 2019
Investasi di industri kabel optik terus tumbuh
JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprediksi investasi di industri kabel nasional terus tumbuh seiring meningkatknya permintaan.

Secara keseluruhan, kebutuhan industri kabel komunikasi di dalam negeri mencapai 9 juta kilometer. Industri dalam negeri sendiri sudah bisa memproduksi sebanyak 5,4 juta kilometer kabel serat optik. Pada tahun 2019, diproyeksikan ada tambahan pabrik kabel serat optik baru yang mulai beroperasi.

"Akan ada investasi baru mencapai Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik kabel serat optik di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah," ungkap Direktur Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto dalam sebuah diskusi belum lama ini.

Saat ini Kemenperin sudah memetakan beberapa pengguna potensial kabel serat optik dalam negeri, antara lain, PT Telkom Indonesia Operational & Maintenance, Regional Metro Junction (RMJ) Project, Back Bone & RING Project, TiTo Project (Trade In Trade Out), FTTH Project, Cable TV Project, Cellular Mobile Project, PALAPA RING ProjectIndonesia National Broadband Project.

“Di Pasar, supply kabel FO lokal cuma 60%, sisanya 40% masih impor,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, Proyek Palapa Ring Ring atau yang belakangan disebut ‘Tol Langit’ diproyeksikan bisa mendorong percepatan tumbuhnya industri manufaktur di Tanah Air.

Dalam industri 4.0, dikenal lima teknologi dasar yang perlu dikuasai, diantaranya artificial intelligence, internet of things (IoT), wearables (augmented reality dan virtual reality), advanced robotics, dan 3D printing. “Dari lima teknologi tersebut, IoT merupakan yang paling fundamental dan membutuhkan koneksi internet yang sangat cepat,” ujar Janu.

Teknologi IoT mendorong industri untuk bertransformasi memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam menopang proses produksi agar lebih terintegrasi, efisien, dan produktif.

Menurut Janu, industri Internet of Things (IoT) di Indonesia mulai tumbuh dengan perkiraan pangsa pasar mencapai Rp444 triliun pada 2022. “Nilai tersebut disumbang dari konten dan aplikasi sebesar Rp192,1 Triliun, disusul platform Rp156,8 Triliun, perangkat IoT Rp56 Triliun, serta network and gateway Rp39,1 Triliun,” jelasnya.

GCG BUMN
Berdasarkan penelitian McKinsey, infrastruktur digital akan memberikan peluang hingga US$ 150 Miliar terhadap perekonomian nasional di tahun 2025. Apalagi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia, mencapai 143,26 juta orang atau lebih dari 50% total penduduk di Indonesia.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories