telkomsel halo

ALAMI bidik penyaluran pembiayaan syariah bagi anggota HIPMI Jaya

10:04:32 | 30 May 2019
ALAMI bidik penyaluran pembiayaan syariah bagi anggota HIPMI Jaya
JAKARTA (IndoTelko) – PT Alami Fintek Sharia (ALAMI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya (Jaya) dalam rangka kemitraan pendanaan berbasis syariah.

ALAMI sebagai penyedia teknologi akan dapat diakses oleh para pengusaha melalui aplikasi mobile Jaya Connect yang khusus dirancang untuk para anggota HIPMI Jaya. Melalui aplikasi tersebut, para pengusaha anggota HIPMI Jaya dapat menikmati kemudahan dalam mengajukan pembiayaan melalui platform ALAMI, mulai dari angka Rp50 juta sampai maksimal Rp2 miliar.

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, saat ini jumlah pengguna aktif aplikasi Jaya Connect selaras dengan jumlah keanggotan HIPMI Jaya yang mencapai 3000 anggota.

Penandatanganan kerjasama ALAMI dan HIPMI Jaya diwakilkan oleh CEO ALAMI Dima Djani dan Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla yang berlangsung di kawasan Dharmawangsa (28/5).

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari HIPMI Jaya dalam mempertimbangkan pembiayaan syariah untuk bisa diakses oleh para anggotanya. Kami menyadari bahwa upaya-upaya untuk mengenalkan keuangan syariah sangat diperlukan dari berbagai pihak, salah satunya dengan kolaborasi ini,” tutur CEO ALAMI Dima Djani.

“Sebagai organisasi yang menghimpun aspirasi pengusaha muda di Jakarta, HIPMI Jaya berupaya memberikan solusi dan membuka sinergi seluas-luasnya dengan pihak yang dapat berkontribusi menjawab permasalahan tersebut. Untuk itu, HIPMI Jaya membuka ruang bagi ALAMI di dalam aplikasi Jaya Connect sebagai alternatif pembiayaan bagi para anggota kami,” terang Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla.

Hingga Mei 2019, jumlah perusahaan pembiayaan P2P berbasis syariah yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih sangat terbatas, yakni kurang dari 10 perusahaan. Angka ini masih jauh jika dibandingkan perusahaan pembiayaan P2P konvensional yang lebih dari 100 perusahaan. ALAMI sendiri telah mengantongi peresmian dari OJK pada awal bulan Mei 2019.

“Kerja sama ini dapat menjadi gerbang penetrasi pembiayaan syariah yang prospektif, karena privilege ALAMI sebagai penyedia pembiayaan P2P berbasis syariah pertama di HIPMI Jaya dapat menjadi referensi utama bagi para anggota HIPMI Jaya yang berminat dengan produk pembiayaan syariah, atau UMKM yang belum pernah terhubung dengan fintech pembiayaan sebelumnya. Karenanya, sedapat mungkin kami berusaha untuk mempermudah pengalaman para pengguna baru, baik pemberi dan peminjam, dalam mengakses layanan ALAMI dimulai dari tampilan website yang user friendly,” tutur Dima.

Saat ini ALAMI menyediakan layanan anjak piutang (invoice financing) dengan tiga keunggulan bagi penggunanya; pertama, platform yang mudah digunakan oleh pengguna berkat sistem user interface (UI) dan user experience (UX) yang  dirancang khusus menyerupai sosial media. Kedua, biaya yang kompetitif dibandingkan pembiayaan konvensional. Ketiga, keamanan data calon penerima pembiayaan di mana ALAMI hanya menampilkan inisial dan data hasil skoring pada listing permohonan yang dapat diakses oleh pendana (funder).

Pasca resmi terdaftar di OJK, ALAMI fokus menggenjot bisnisnya untuk mencapai target penyaluran pembiayaan sebesar Rp80 miliar di tahun 2019. Melalui kerjasama dengan HIPMI Jaya ini, ALAMI menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada 20% atau setara dengan 600 pengusaha dari berbagai sektor usaha yang bernaung di HIPMI Jaya, mulai dari konstruksi, industri kreatif, properti, dan ragam sektor lainnya. ALAMI optimis kerjasama dengan HIPMI Jaya ini dapat berkontribusi untuk mencapai target bisnis tersebut.

GCG BUMN
“ALAMI berharap mampu menghadirkan pengalaman pembiayaan syariah yang berkesan bagi anggota HIPMI Jaya dimana kami berharap dapat mendampingi perkembangan penerima pembiayaan (beneficiary) secara berkelanjutan. Kolaborasi ini kami harapkan juga bisa menjadi bukti komitmen ALAMI dalam memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah yang juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia tahun 2019 - 2024,” tutup Dima.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories