JAKARTA (IndoTelko) - Penggunaan uang elektronik untuk menikmati jasa kapal fery di Pelabuhan Merak ternyata menjadi salah satu pemicu antran panjang selama arus mudik 2019.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengakui penggunaan uang elektronik yang menimbulkan antrian.
Dikatakannya, perubahan tersebut membutuhkan proses sehingga nantinya masyarakat akan menjadi terbiasa. Namun, penerapan sistem uang elektronik ini diyakini akan meningkatkan efisiensi bagi pengguna jasa dan meningkatkan efektifitas pelayanan.
"Memang biasanya kecenderungan kita senang membawa uang cash, begitu kita harus menerapkan sistem yg untuk mempermudah tentunya butuh proses. Saya yakin masyarakat nanti akan mendapatkan manfaat kalau dengan uang elektronik. Kami mendengarkan keluhan dari masyarakat yang diharapkan akan menjadikan satu bahan perbaikan kedepannya. Hal yang perlu sampai kepada masyarakat bahwa sistem ini nanti akan meningkatkan efisiensi pengguna jasa dan efektifitas pelayanan." ujar Sesjen Djoko dalam keterangan (3/6).
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, hingga Senin (3/6) malam tadi, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni. Tercatat 556.727 orang pemudik atau sudah 69,4 persen dari total 803 ribu orang pada periode mudik tahun lalu, yang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera sejak H-7.
“Ya intinya ada peningkatan dan sudah sekitar 60% dari prediksi yang kita lakukan yang sudah menyeberang, tetapi masih ada saudara kita yang akan menyeberang sampai satu syawal atau hari rabu mendatang, jadi masih ada 40% yg harus kita fasilitasi,” ujar Sesjen.
Data ASDP Indonesia Ferry mencatat memasuki H-3 Lebaran, tercatat 556.727 orang pemudik atau sudah 69,4% dari total 803 ribu orang pada periode mudik tahun lalu, yang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera sejak H-7 atau Kamis (29/5).
Diikuti 52.291 unit atau sudah 68% dari total 76.959 kendaraan roda dua, dan 68.599 unit kendaraan roda empat keatas/lebih atau sudah 72 persen dari total 95.380 unit pada periode mudik tahun lalu.
"Jika melihat data, tren mudik dari Jawa ke Sumatera tahun ini masih mengalami kenaikan. Mahalnya harga tiket pesawat mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi darat, termasuk penyeberangan. Dan Lebaran tahun ini, pengguna jasa juga mulai mengatur dengan baik jadwal keberangkatan di waktu awal sehingga puncak arus mudik lebih merata," tutur Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi.
Sebaliknya, pemudik yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa di Pelabuhan Bakauheni mulai H-7 hingga H-4 tercatat sebanyak 197.549 orang atau sudah 68,4% dari total 288.875 orang pada periode mudik tahun lalu. Diikuti, jumlah kendaraan roda dua sebanyak 2.636 unit atau 44,4 persen dari total 5.941 unit tahun lalu dan kendaraan roda empat keatas/lebih sebanyak 29.948 unit atau sudah 72,3 persen dari total 41.397 unit pada periode mudik tahun lalu.
"Bagi pemudik ferry dapat memanfaatkan pembelian tiket secara online serta pembayaran tiket dengan kartu elektronik. Siapkan e-Ktp dan saldo cukup kartu elektronik sehingga tidak ada hambatan berarti saat proses pembayaran," tutur Ira.(wn)