JAKARTA (IndoTelko) - Kembali Enterprise Innovation Award menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan enterprise di Asia Tenggara yang memulai inisiatif transformasi digital dalam perusahaan mereka. Kali ini giliran Kimia Farma dan Pertamina yang diganjar penghargaan yang pertama kali diberikan pada tahun 2017.
Fokus pada layanan pelanggan dan meningkatkan efisiensi, program Transformasi Digital Kimia Farma mengintegrasikan seluruh rantai nilai operasi, mulai dari bagian manufaktur hingga operasi ritel, dan memanfaatkan
big data dan kecerdasan bisnis untuk memberikan nilai kepada berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem “Kesehatan Digital”.
Perusahaan ini merupakan BUMN yang bergerak dalam industri farmasi dengan tiga segmen utama : manufaktur, distribusi dan ritel. Memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp18,2 triliun (US$ 1,3 miliar) dan mempekerjakan 11.000 orang di Indonesia. Demikian pula Pertamina, badan usaha milik negara yang aktif di sektor hulu dan hilir industri minyak dan gas nasional. Pertamina adalah badan usaha milik negara terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan dan laba sebesar masing-masing Rp826,3 triliun (US$58 miliar) dan Rp35,99 triliun (US$2,5 miliar), serta mempekerjakan 31.600 orang di Indonesia.
Sementara satu perusahaan lagi yang diganjar penghargaan ini adalah Pertamina. Perusahaan ini memulai perjalanan transformasi digitalnya setelah mengidentifikasi lebih dari 100 titik masalah pada timnya. Dengan berfokus pada efisiensi operasional, beberapa proyek digital berikutnya berpusat pada menciptakan standar dan mengimplementasikan
tool-tool digital untuk pengadaan di seluruh perusahaan Pertamina dan digitalisasi operasi kilang.
Sebagai pemenang Enterprise Innovation Award dari Indonesia, kedua perusahaan ini akan diundang untuk memamerkan proyek transformasi digital mereka di Singapura pada bulan Februari 2020 bersama dengan pemenang lain dari negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perindustrian, AIBP berfokus pada inisiatif Indonesia 4.0, termasuk Industri 4.0, Smart City dan Ekonomi Digital, serta menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan lokal dan badan-badan layanan publik dalam mengadopsi dan menerapkan IoT, serta dalam menuntaskan proyek transformasi digital. Perkembangan terbaru dan inisiatif utama dalam industri teknologi juga akan menjadi pokok bahasan.
Dalam survei tahunan yang dilaksanakan oleh Asia IoT Business Platform terhadap 1.624 profesional bisnis & teknologi informasi di seluruh Asia Tenggara mengungkapkan bahwa bisnis di belahan dunia ini semakin mengadopsi teknologi digital agar tetap kompetitif. Dalam beberapa tahun belakangan, kita telah melihat bahwa persentase perusahaan pada tahap pencarian fakta dan tahap eksplorasi telah menurun, sementara jumlah perusahaan yang telah menerapkan solusi IoT telah meningkat secara signifikan di Indonesia. Tahun lalu, 27% perusahaan menyatakan bahwa mereka telah mengeksplorasi solusi IoT, yang merupakan sebuah lompatan besar dibandingkan dengan 10% pada tahun 2016.
Perusahaan telekomunikasi seperti Telkom Indonesia dan Indosat Ooredoo telah memainkan peranan mereka dalam mendorong IoT dan ekosistem digital pada perusahaan-perusahaan di Indonesia bersama dengan pemerintah.
“Telkom telah menyadari pentingnya transformasi digital di Indonesia dan telah mengambil langkah proaktif untuk melakukan transformasi secara internal serta membantu perusahaan-perusahaan lokal mengejar transformasi digital dan proyek IoT mereka, sebagian akan dibagikan selama penyelenggaraan Asia IoT Business Platform ini. Telkom akan terus memainkan peranan aktif dalam mendukung inisiatif kunci pemerintah termasuk Indonesia 4.0, smart city, dan penciptaan ekonomi digital,” kata Joddy Hernady, SVP – EGM Digital Service Division, Telkom Indonesia.
“Kami bangga bisa ambil bagian di Asia IoT Business Platform yang mendukung visi dan strategi kami menjadi pemimpin dan penyedia IoT terkemuka di Indonesia. Kami percaya bahwa implementasi IoT di area transportasi dan logistik, industry 4.0, dan smart city akan mendorong pertumbuhan bisnis dan ekonomi dan para akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih baik,” tutur Intan Abdams Katoppo, Chief Business Officer, Indosat Ooredoo. “Untuk mengakselerasi IoT dan transformasi digital di Indonesia, Indosat Ooredoo telah secara aktif bekerjasama dengan berbagai universitas untuk menciptakan dan mempercepat implementasi, serta menciptakan solusi yang sangat relevan di pasar,” kata dia lagi menambahkan.
“Asia IoT Business Platform adalah platform industri yang dinamis, yang semakin relevan di era saat ini, di mana transformasi digital sangat penting bagi bisnis di berbagai sektor. IoT memainkan peran penting dalam banyak inisiatif transformasi digital dan edisi ke-32 dari Asia IoT Business Platform ini akan menghadirkan diskusi mendalam tentang IoT dan pameran teknologi IoT terbaru guna membantu perusahaan di negara ini dalam mengadopsi strategi transformasi digital yang tepat,” ujar Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform. (sg)