JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bersama Telkom Indonesia mengadakan Pelatihan Eksekutif Big Data Analytics bagi Eselon I dan II Kemensetneg di Telkom Landmark Tower, Kamis (23/1).
Acara ini dihadiri oleh dua puluh tujuh pejabat dengan tujuan untuk memberikan wawasan mengenai Big Data dan bagaimana Kemensetneg dapat mengaplikasikannya di waktu mendatang.
Acara dibuka oleh sambutan yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Politik Pertahanan dan Keamanan, Gogor Oko Nurharyoko.
Ia merasa sangat beruntung Kemensetneg dapat bekerja sama dengan Telkom untuk memberikan pemahaman mengenai Big Data, karena para pejabat Kemensetneg mendapatkan langsung dari para ahlinya.
“Mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa dapat pencerahan dan nanti tolong manfaatkan sebesar-besarnya ini untuk bertanya, menggali informasi, menggali semua yang diharapkan. Utamanya dikorelasikan dengan penugasan teman-teman sekalian di bidangnya masing-masing. Jadi yang di bidang aturan, di bidang protokol, di bidang sekretariat militer, di bidang humas, nanti bisa disesuaikan,” pungkas Gogor.
Coordinator Group of Faculty Member Telkom Corporate University Oki Wiranto menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat memberikan awareness mengenai pentingnya data, terkait dengan data science, sepenting apa, dan bagaimana bisa digunakan baik dari aspek bisnis, teknologi maupun regulasi.
Pelatihan dimulai dengan pengisian pre-test oleh para peserta sebelum memasuki pemaparan materi. Pre-test yang dijalankan cukup mudah karena hanya menggunakan smart phone dan pergi ke situs yang sudah ditunjukan oleh panitia. Selanjutnya pemaparan materi tentang Big Data in Digital Industrial Revolution Era yang dijelaskan oleh Komang Budi Aryasa selaku Deputy Big Data and Research Telkom Indonesia.
Untuk dapat menguasai big data, maka yang pertama dikuasai adalah protokol big data. Mengenai hal tersebut, orang yang memahaminya ialah data scientist. Data scientist itu berbeda dengan data management atau data engineering. Seorang data scientist harus mempunyai kemampuan visualization, yakni cara ia menampilkan laporan dan cara ia menampilkan hasil analisa datanya agar pembaca datanya langsung memahami apa yang dimaksud oleh sang data scientist.
Setelah seorang data scientist tahu bagaimana datanya akan ditampilkan, selanjutnya ia mengambil sebuah keputusan menggunakan machine learning. Karena jika menggunakan tenaga manusia, dikhawatirkan terjadi kesalahan dan dapat menimbulkan data sentiment. Keputusan yang diambil pun harus terfokus pada target atau impact yang akan ditimbulkan.(wn)