JAKARTA (IndoTelko) - Di tengah krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, Bukalapak tetap menunjukkan ketahanan model bisnis yang mampu memberikan dampak sosial-ekonomi di tengah masyarakat.
Di tahun 2020, Bukalapak mencatat peningkatan EBITDA sebesar 80% dan juga peningkatan 4 juta pelapak dan mitra yang membuktikan performa bisnis Bukalapak sekaligus menjadikannya sebagai platform digital yang memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak yang hebat bagi perekonomian Indonesia, terutama dari sektor UMKM. Namun, saya melihat masih banyak potensi yang bisa dijadikan peluang untuk dapat bangkit dari krisis tersebut. Ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi dan di Bukalapak sendiri, ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini,” ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin.
Rachmat juga menambahkan, untuk memperkuat operasional dan bisnis Bukalapak, ada 3 aspek yang menjadi fokus Bukalapak; Talent atau sumber daya manusia, growth atau pertumbuhan, dan capital atau modal.
“Di awal tahun, kami secara cepat merespons dampak yang ditimbulkan COVID-19 terhadap operasional kami. Sejak bulan Maret, kami telah menerapkan sistem kerja WFH dengan basis hybrid, dimana bagi karyawan yang tidak memiliki fasilitas yang memadai di rumah, kami persilakan untuk bekerja di kantor dengan tetap mematuhi standar protokol pencegahan COVID-19 yang telah diatur pemerintah. Kami sadar dengan keterbatasan ruang gerak selama pandemi, e-Commerce menjadi esensial bagi masyarakat, untuk itu kami ingin memastikan operasional dapat berjalan dengan normal dan optimal tanpa mengabaikan keamanan karyawan,” imbuh Rachmat.
Peningkatan lebih dari 130% juga terlihat pada nilai transaksi di Bukalapak selama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Hal ini didukung dengan pengembangan fitur dan layanan, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat.
VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada menambahkan sepanjang tahun 2020, melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulannya. Selain itu, untuk membantu para pelapak dalam memasarkan produknya, diterapkan tarif super seller hanya 0,5%.
Di sisi lain, Mitra Bukalapak yang menjadi salah satu strategi Bukalapak dalam penetrasi pasar yang masih didominasi oleh transaksi konvensional juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan. Mitra Bukalapak sebagai lini bisnis yang berperan strategis terhadap performa perusahaan mencatat kenaikan 50% terhadap jumlah Mitra Bukalapak selama 2020.
CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani mengemukakan di masa pandemi ini, proses penetrasi digital untuk warung dan digital agent semakin terakselerasi. Optimalisasi teknologi dalam proses bisnis juga semakin dibutuhkan masyarakat, terutama para UMKM warung yang sehari-harinya melayani masyarakat masih mengandalkan transaksi tunai untuk perlahan dapat diperkenalkan dengan inklusi finansial. Ini dibuktikan dengan catatan kami di tahun 2020, antusiasme UMKM warung yang bergabung dengan Mitra Bukalapak bertumbuh signifikan.
Tidak hanya itu, Mitra Bukalapak juga melakukan perluasan penyediaan produk grosir ke 28 provinsi di Indonesia melalui kerjasama dengan lebih dari 300 distributor lokal, yang jumlahnya telah meningkat sebanyak lebih dari 15 kali lipat sejak awal tahun 2020.
Salah satu fitur dan layanan yang paling sering digunakan pengguna Bukalapak di tahun 2020 terlebih di masa pandemi adalah produk virtual dan produk finansial. Produk dan layanan ini mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan pengguna mulai dari kebutuhan dasar hingga gaya hidup yang memudahkan pengguna dapat bertransaksi dalam satu pintu melalui platform Bukalapak.
Produk virtual dan produk finansial yang paling diminati diantaranya ialah pembayaran listrik, air, pajak, hingga layanan lain seperti pengiriman uang, pinjaman finansial, dan pengajuan kredit rumah. President BukaFinancial & Digital Victor Putra Lesmana menerangkan bahwa pihaknya sangat antusias akan pertumbuhan pengguna yang menggunakan produk virtual dan produk finansial di Bukalapak.
Hal ini juga berkontribusi dalam memberikan pemerataan akses dan membantu Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan di tengah-tengah masyarakat. Hingga kini terdapat sekitar 40 produk virtual yang ditawarkan melalui marketplace maupun Mitra Bukalapak.
“Produk finansial dan digital yang kami kembangkan tentu ingin membantu masyarakat dalam menjalankan kebutuhan sehari-harinya. Semuanya dapat diakses langsung dari aplikasi Bukalapak ataupun melalui Mitra Bukalapak yang berlokasi di dekat rumah,” tambah Victor.
Manajemen Bukalapak optimis 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Bukalapak. Prestasi dan capaiannya di tahun 2020 menjadi fondasi yang kuat bagi Bukalapak untuk terus maju dan berkembang bersama masyarakat Indonesia dalam mewujudkan ekonomi yang adil bagi semua.
“Tidak lupa Bukalapak juga ingin mengucapkan terima kasih kepada 100 juta pengguna Bukalapak saat ini, begitu pula kepada para investor yang telah mempercayakan Bukalapak sebagai mitra bisnis di tengah tahun yang penuh tantangan ini. Di tahun 2020, kami telah melakukan rangkaian fundraising sekaligus menjadikan Microsoft, Ashmore, dan perusahaan kelas dunia lainnya sebagai bagian dari keluarga kami. Kami optimistis akan semakin banyak inovasi yang akan kami lakukan di 2021 sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat kehadiran Bukalapak,” pungkas Rachmat.(wn)