telkomsel halo

Bukalapak merugi Rp 1,36 triliun di 2023

05:51:00 | 26 Mar 2024
Bukalapak merugi Rp 1,36 triliun di 2023
JAKARTA (IndoTelko) - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,36 triliun pada tahun 2023 berbanding terbaliok dengan 2022 dimana perseroan meraih laba bersih Rp 1,98 triliun.

Sepanjang 2023, perseroan mencatatkan pendapatan neto Rp 4,43 triliun pada 2023. Angkanya naik 22,65% dari Rp 3,61 triliun pada tahun 2022.

Di tahun 2023, perseroan juga membukukan beban pokok pendapatan Rp 3,38 triliun, beban penjualan dan pemasaran Rp 518,43 miliar, beban umum dan administrasi Rp 1,34 triliun, beban operasi lainnya neto Rp 82,70 miliar, dan rugi nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi neto Rp 1,22 triliun.

Bukalapak mencatatkan rugi usaha Rp 2,12 triliun pada 2023. Berbalik dari laba usaha Rp 1,75 triliun di 2022 lantaran terdapat laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi neto Rp 3,93 triliun.

Berdasarkan penjelasan perseroan, raihan EBITDA yang disesuaikan sebesar -Rp 475 miliar untuk tahun 2023 dan sesuai dengan target.

Selain itu, core earnings (laba bersih tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill dan non-recurring items) tercatat pada posisi positif sejumlah Rp 42 miliar untuk Tahun 2023.

Core earnings (laba bersih tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill dan non-recurring items) naik 85% secara qoq pada kuartal keempat 2023 menjadi Rp 116 miliar.

Margin kontribusi bertambah menjadi Rp 532 miliar (Tahun 2023), dari Rp 31 miliar (Tahun 2022). Margin kontribusi mitra berhasil mencapai angka positif untuk pertama kalinya pada kuartal keempat 2023.

"Kinerja kami di tahun 2023 telah membawa perusahaan mencatatkan EBITDA yang disesuaikan yang mendekati target titik positif pada kuartal keempat 2023. Kami semakin yakin untuk mencapai target profitabilitas secara triwulanan, setelah meraih peningkatan EBITDA yang disesuaikan selama delapan kuartal berturut-turut," kata Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo.

Menurutnya, hasil ini adalah bukti dari cara pihaknya tetap berfokus di tahun 2023. Core earnings - yang dihitung sebagai laba bersih yang tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill dan non-recurring items - tercatat sebesar Rp 42 miliar, jauh melebihi kerugian Rp 2,3 triliun tahun sebelumnya.

"Basis modal, rasio modal, dan neraca .Bukalapak tetap kuat dengan Rp 19.3 triliun dalam bentuk kas, setara kas dan investasi likuid," terang Teddy.

Lebih lanjut, ekonomi makro yang solid dan kepercayaan konsumen yang kuat telah memberikan momentum positif untuk tahun 2024. Bukalapak (BUKA) mengharapkan pendapatan akan meningkat antara 15-20% menjadi setidaknya Rp 5,104 triliun dan EBITDA yang disesuaikan lebih tinggi dari Rp 200 miliar untuk tahun 2024.

Disiplin dalam mengelola biaya yang rendah adalah hal yang penting untuk Bukalapak pertahankan di tahun 2024. Terdapat penurunan yang cukup signifikan atas beban umum dan administrasi pada kuartal keempat 2023 sebesar 52% menjadi Rp 324 miliar sedangkan total beban umum dan administrasi pada tahun 2023 menurun sebesar 47% menjadi Rp 1,34 triliun.

GCG BUMN
Selain peningkatan efisiensi yang berkelanjutan serta angka pertumbuhan yang solid, Bukalapak juga memiliki posisi modal yang kuat dengan Rp 19,3 triliun dari kas, setara kas, dan investasi likuid yang mencakup obligasi pemerintah dan reksadana pada 31 Desember 2023.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year