Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko
JAKARTA (IndoTelko) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menuntaskan akuisisi PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan pada Senin, 2 Desember 2024.
UMT adalah anak usaha PT PP Infrastruktur yang menjadi bagian dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur seperti pengolahan air bersih dan telekomunikasi.
Kesepakatan ini merupakan langkah strategis bagi semua pihak yang terlibat. Melalui transaksi ini, PT PP berhasil merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya. Sebaliknya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visinya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara, menyatakan penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. “Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang biasa dipanggil Teddy menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific.” jelas Teddy.
Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714 Km fiber optik. Berdasarkan jumlah tersebut, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa. Melalui jual beli saham ini Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 Km dan billable length sepanjang 12.524 Km sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 Km.
“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga dibidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” tegas Teddy.
Aksi korporasi ini diharapkan dapat mendukung pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk menyongsong era 5G di Indonesia.(ak)