Mitratel kembangkan menara dari material ramah lingkungan

06:36:00 | 01 Jan 2025
Mitratel kembangkan menara dari material ramah lingkungan
JAKARTA (IndoTelko) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) akan menambah jumlah menara ramah lingkungan yang menggunakan material GFRP alias nonbaja sebagai wujud mendorong implementasi ESG.

Penambahan jumlah menara yang menggunakan material ramah lingkungan akan menekan kadar gas rumah kaca atau emisi karbon. Apabila penggunaan menara ramah lingkungan berhasil ditingkatkan, Mitratel bukan hanya lebih cepat mencapai emisi nol bersih, juga menjadi perusahaan terdepan dalam menerapkan prinsip ESG berstandar tinggi.

Menara model baru ini menggunakan glass fiber reinforced polymer (GFRP) sebagai pengganti besi dan baja untuk konstruksi. GFRP adalah bahan komposit yang terdiri dari serat gelas dan resin.

Menara berbahan baku GFRP sudah teruji mampu menggendong antena dan perangkat telekomunikasi lainnya. Material GFRP bukan berasal dari besi dan baja sehingga tidak butuh energi fosil sebagai alat pembakaran/peleburan.

Material GFRP dihasilkan dari senyawa concentrate GFRP dengan resin (biasa disebut perekat). Menara berbahan baku GFRP memiliki bobot 60% lebih ringan dibandingkan bobot menara dari besi baja. Bobot menara yang ringan akan berdampak juga terhadap kebutuhan konsumsi BBM dan penggunaan energi listrik pada saat operasional pembangunan menara.

“Biaya perawatannya juga rendah dan dapat diperbaiki dengan mudah karena tidak ada sambungan permanen. Jadi selain lebih ramah lingkungan, juga lebih murah biayanya,” kata Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno.

Mitratel sudah menguji kualitas menara berbahan GFRP sejak Juli 2023. Yayasan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri - Institut Teknologi Bandung (Yayasan LAPI ITB) dalam laporan risetnya pada tanggal 4 Maret 2024 menyatakan, menara GFRP telah memenuhi syarat material.

Dengan menerapkan GFRP di satu menara rooftop, Mitratel dapat mengurangi penggunaan baja sebesar 1.748 kg atau setara dengan pengurangan karbon sebesar 3,2338 ton CO2. Angka ini mengacu pada angka jejak karbon rata rata tertimbang menurut McKinsey dan Asosiasi Baja Dunia.

Dengan asumsi terdapat 265 menara Mitratel yang menggunakan GFRP, maka total pengurangan karbon mencapai 856,96 ton CO2 sehingga Mitratel dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon nasional sebesar 0,00036%.

“Ke depan, kami telah menyusun strategi terkait implementasi penggunaan GFRP, di antaranya menjalin kolaborasi dengan mitra strategis, mendorong implementasi 5G, meningkatkan kerja sama dengan pabrikan dan memperbanyak menara-menara yang menggunakan bahan ramah lingkungan,” kata Agus Winarno.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories