JAKARTA (IndoTelko) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil meraih keuntungan sebesar Rp1 triliun hingga semester pertama 2024 (I-24) naik 4,1% dibanding periode sama tahun lalu.
Keuntungan yang diraih berkat pendapatan mencapai Rp4,45 triliun atau meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan pendapatan dipacu oleh kuatnya kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan jumlah menara, pertumbuhan tenant, dan penggelaran fiber optic," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Dikatakannya diperiode tersebut bisnis fiber tumbuh 104,9%. Sementara tenancy ratio membaik menjadi 1,52 kali dari posisi tahun sebelumnya sebesar 1,49 kali. Hal tersebut menunjukkan perseroan mampu mengoptimalkan aset dan berhasil menyelaraskan antara kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan alat produksi.
Jumlah menara Mitratel mencapai 38.581 unit per akhir Juni 2024, bertambah 5,1% secara tahunan. Atas pencapaian tersebut, Mitratel mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara.
Sementara panjang fiber optic mencapai 37.602 kilometer atau melonjak 37,9% pada kurun waktu yang sama.
Kenaikan jumlah menara dan fiber optic itu diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penyewa yang mencapai 58.598 tenant, atau naik 7,1% yoy.
Perbaikan kinerja juga dipengaruhi oleh efisiensi dan perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan teknologi. Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, memudahkan para penyewa dalam melakukan penyewaan menara dan fiber yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai hasilnya, laba sebelum pajak, bunga dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp3,69 triliun pada periode Januari hingga Juni 2024. Angka tersebut meningkat 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan adanya peningkatan profitabilitas yang semakin baik.
Lebih lanjut dikatakannya, perbaikan kinerja, sambung Teddy, juga dipengaruhi oleh efisiensi dan perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan teknologi. Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, memudahkan para penyewa dalam melakukan penyewaan menara dan fiber yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai hasilnya, laba sebelum pajak, bunga dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp3,69 triliun pada periode Januari - Juni 2024. Angka ini meningkat 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan adanya peningkatan profitabilitas yang semakin baik.
Margin EBITDA yang meningkat menjadi 83,1% dari 81,2% pada tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi yang semakin baik seiring dengan semakin besarnya skala bisnis, implementasi skema bisnis yang efisien, optimalisasi proses bisnis internal melalui digitalisasi dan lebih selektif dalam menggarap segmen tower related business.
"Kami senantiasa fokus pada fundamental Perusahaan, dengan monetisasi alat produksi dan terus memperkuat bisnis di ekosistem menara untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan baik dari sisi pendapatan maupun laba," jelas Teddy.
Mitratel akan terus aktif melakukan ekspansi bisnis yang fit dengan strategi perusahaan, termasuk adopsi teknologi baru untuk menghadapi perubahan di industri dengan melakukan kemitraan strategis yang selektif.
Penerapan teknologi baru akan melengkapi dan memperkuat upaya Mitratel memperluas jaringan infrastruktur dan pemerataan akses telekomunikasi menjadi lebih optimal.
"Ke depannya, Mitratel senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik dan tumbuh berkelanjutan dalam mendukung pemerataan dan kedaulatan digital di Indonesia," tutupnya.(ak)