telkomsel halo

NTT East akan investasi Rp 4 triliun di Surge

12:04:17 | 14 Apr 2025
NTT East akan investasi Rp 4 triliun di Surge
JAKARTA (IndoTelko) - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) mengumumkan kemitraan investasi strategis dengan Nippon Telegraph and Telephone East Corporation (NTT East), anak perusahaan inti dari NTT Group asal Jepang.

NTT East akan melakukan investasi sebesar 49% atau senilai Rp 4 triliun, dalam bentuk kepemilikan saham dan non-cash component di PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), anak perusahaan dari SURGE.

Investasi ini menunjukkan komitmen jangka panjang NTT East dan SURGE dalam membangun kolaborasi strategis dan menciptakan nilai dalam ekosistem infrastruktur digital Indonesia.

“Sebagai Perusahaan Inovasi Sosial, NTT East berkomitmen kuat untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat melalui teknologi dan kolaborasi. NTT East percaya bahwa strategic investment ini akan mempercepat misi SURGE untuk “Internet Rakyat”. Investasi ini bukan sekadar soal infrastruktur, juga tentang pemberdayaan Masyarakat Indonesia," kata President & CEO NTT East Naoki Shibutani.

Vice Chairman Jaringan Infra Andalan (JIA) Arwin Rasyid, menambahkan kemitraan dengan NTT East merupakan langkah transformatif dan bersejarah bagi SURGE dan Indonesia. "Dengan memanfaatkan kapabilitas kelas dunia, ekosistem, serta keunggulan operasional NTT East, kami mempercepat misi SURGE dalam menjembatani kesenjangan digital dan mendorong Inisiatif Broadband Terjangkau “Internet Rakyat”, untuk menghadirkan akses digital yang bermakna bagi jutaan rakyat Indonesia," katanya.

Menurut Commissioner Jaringan Infra Andalan (JIA) Fadel Muhammad investasi strategis ini sangat sejalan dengan agenda Pemerintah Indonesia dalam mempercepat penetrasi broadband dan mengurangi kesenjangan digital, khususnya di wilayah-wilayah yang belum terjangkau baik di perkotaan dan pedesaan.

President Director & CEO SURGE Yune Marketatmo menargetkan untuk menghadirkan akses broadband terjangkau “Internet Rakyat” ke lebih dari 40 juta rumah tangga di seluruh Indonesia.

"Langkah berikutnya dalam roadmap kami adalah membangun infrastruktur edge computing lokal yang terjangkau dan terintegrasi dengan kapabilitas AI, sehingga usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh akses yang lebih cepat dan cerdas terhadap layanan cloud, analitik real-time, dan alat otomatisasi. Hal ini akan mendorong daya saing UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di era ekonomi digital dan menumbuhkan inovasi," katanya.

Rights Issue
Aksi korporasi lain yang disiapkan adalah mencari suntikan dana segar dalam jumlah melalui rights issue.

Melalui Keterbukaan Informasi yang diterbitkan pada 10 April 2025, Manajemen WIFI mengungkapkan bahwa perseroan akan melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I), dengan total nilai mencapai Rp5.898.387.794.000,- (sekitar Rp5,9 triliun).

Surge akan menerbitkan sebanyak 2.949.193.897 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan Rp2.000 per saham.

Adapun rasio rights issue yang ditetapkan adalah 4:5, artinya setiap pemegang 4 saham lama berhak atas 5 saham baru. Bagi pemegang saham yang tidak mengambil bagian, akan terjadi dilusi kepemilikan hingga 55,56%.

Dana hasil rights issue ini seluruhnya akan digunakan untuk penambahan modal ke entitas anak perseroan, PT JIA. Selanjutnya, JIA akan menyalurkan dana tersebut kepada PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), yang akan memanfaatkannya sebesar 98,36% untuk pembangunan jaringan Fiber to The Home (FTTH) sebanyak 4 juta sambungan di Pulau Jawa. Sisanya, 1,64%, akan digunakan sebagai modal kerja.

Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu, 4 September 2024. WIFI juga telah mengajukan dokumen pendaftaran pertama kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 April 2025 dan saat ini sedang menunggu tanggapan.

Berdasarkan jadwal yang direncanakan, cum right di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 11 Juni 2025, disusul ex Right pada 12 Juni 2025. Selanjutnya, Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD rencananya dilaksanakan pada 17 - 23 Juni 2025.

Pelaksanaan rights issue ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Surge, sehingga meningkatkan kesehatan keuangan dan mendukung pengembangan usaha secara berkelanjutan.

GCG BUMN
Surge sepanjang 2024 memiliki pendapatan Rp671,85 miliar dengan laba bersih Rp 231,19 miliar.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories