telkomsel halo

Shopee buka akses air bersih di NTT

06:30:00 | 21 Jan 2022
Shopee buka akses air bersih di NTT
JAKARTA (IndoTelko) -- “Tidak terpikirkan sebelumnya saya bisa menanam sayur di tanah yang dulunya sangat kering. Ini layaknya mimpi,” ucap Roni Y. Taopan, warga Desa Pana di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur. 

Desa Pana merupakan satu dari beberapa desa di NTT yang mengalami krisis air bersih sejak lama. Keadaan bahkan bisa menjadi sangat sulit ketika musim kemarau tiba. Namun, berkat pembangunan pompa air yang dilakukan Shopee bersama Komando Daerah Militer (Kodam) IX/ Udayana, Roni dan 1.726 warga di Desa Pana bisa menikmati adanya akses air bersih yang ternyata juga membawa dampak positif bagi perekonomian. Pembangunan pompa air ini menggunakan dana yang terkumpul dari donasi masyarakat Indonesia melalui Kitabisa.com dan Shopee untuk Desa Pana, NTT. 

Shopee buka akses air bersih di NTT

“Sebelum ada pompa air untuk mengambil air bersih, setiap hari kami harus berjalan kaki melalui perbukitan yang curam dan terjal menuju ke sumber mata air. Itu hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Sedangkan untuk mengairi lahan pertanian kami hanya  bisa tergantung pada musim penghujan,” kenang Roni menceritakan sulitnya mendapatkan air bersih.

Pembangunan pompa air ini bermula saat sejumlah wilayah di NTT mengalami kemarau panjang yang terjadi sejak Maret 2020. Pangdam IX/ Udayana, Maruli Simanjuntak bersama Shopee lalu memiliki inisiasi membangun pompa air di desa terdampak, salah satunya Desa Pana. Inisiatif pembangunan pompa air ini merupakan upaya dalam memberikan solusi serta mengambil peran dalam mengatasi krisis air bersih guna memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat setempat.

Manfaat yang dirasakan Roni dengan pompa air ini adalah bisa bercocok tanam tanpa bergantung pada musim penghujan. “Dulu kami hanya menanam jagung dan bawang merah karena menyesuaikan musim. Kami juga pernah menanam sayuran namun hasilnya kurang baik sehingga hanya dikonsumsi sendiri. Sejak adanya pompa air yang menyalurkan air dari sumber air ke pemukiman warga dan lahan pertanian membuat kami bisa bercocok tanam secara berkelanjutan,” ujar Roni. 

Warga desa kini tak hanya menanam jagung dan bawang merah. Mereka juga menanam sayur mayur seperti kacang panjang, buncis, kubis, terong dan sawi putih. Hasil tanaman yang diperoleh lebih baik dan bisa dijual untuk menambah pemasukan warga desa. “Ketika sudah ada pompa air, jadi bisa menanam lebih banyak. Hasilnya, panen sayur meningkat. Dulu kami hanya bercocok tanam untuk konsumsi sendiri. Tapi kini kami bisa menjualnya karena hasil sayurannya lebih segar setelah disiram dengan air bersih dari pompa air. Saya bisa memperoleh sekitar Rp800.000 sampai Rp1.000.000 untuk satu kali panen. Dulu hanya sekitar Rp200.000, jadi meningkat 400% persen pendapatan saya,” jelasnya.  

Ciptakan Banyak Peluang Bagi Warga Desa

Air bersih punya peran penting bagi segala aspek kehidupan. Air memiliki nilai untuk memenuhi kebutuhan makanan, kesehatan, ekonomi, alam, budaya dan pendidikan. Adanya air bersih juga membuat warga lebih produktif. Bagi warga Desa Pana, mereka tidak perlu lagi berjalan jauh dan terjal untuk menuju sumber air. Sekretaris Desa Pana, Simring Taopan, mengatakan masyarakat kini bisa lebih fokus bercocok tanam, bersekolah dan menenun. “Saat ini telah ada tangki air di dekat rumah warga. Satu tangki air diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan per tiap 6 kepala keluarga. Tangki air juga disediakan di dekat lahan pertanian warga untuk irigasi serta di beberapa fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah. Mereka tak perlu lagi pusing memikirkan air bersih untuk keluarga mereka,” jelas Simring.   

Warga Desa Pana, Oktofianus Kause, merasakan manfaat adanya air bersih di dekat rumah bagi keluarga dan lingkungannya. “Saya ingat benar bagaimana kami harus berjalan menuruni perbukitan hanya untuk mengambil air dan waktu kami hanya dihabiskan untuk itu. Anak kami yang masih kelas 5 SD harus bangun pagi-pagi untuk mandi dan ambil air di sumber air. Bahkan dia juga harus membawa air bersih sendiri untuk ke sekolah, karena tidak ada fasilitas air bersih,” ujar Oktofianus.

Oktofianus juga menceritakan bahwa air yang setiap hari diambil dari sumber air hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan air dalam satu hari. “Biasanya kami mengambil air sekitar 60 liter untuk kebutuhan sehari. Jika masih kurang kami harus beli air dari penjual air keliling di desa kami. Sejak adanya pompa air, kami merasakan benar manfaatnya. Di rumah jadi lebih cepat memasak, mencuci, lebih sering mandi dan anak-anak fokus ke sekolah,” jelasnya. 

Hadirnya air bersih diharapkan bisa membuka banyak peluang bagi warga desa. “Kami tidak perlu lagi susah cari air. Mama-mama bisa memasak dengan mudah dan bisa menenun tanpa repot ambil air. Anak-anak juga bisa bersemangat bersekolah karena sudah ada air bersih di sekolah. Kini, tinggal putar keran tangki air di dekat rumah, air bersih pun mengalir,” lanjut Oktofianus.   

Pangdam IX/ Udayana, Maruli Simanjuntak mengatakan, dengan terpenuhinya kebutuhan sumber air bersih, warga di Desa Pana dapat semakin mandiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Saya berharap masyarakat Desa Pana, NTT dapat memaksimalkan air bersih ini untuk kehidupan yang lebih sehat dan menggerakkan aktivitas ekonomi. Seperti sistem irigasi dan pengairan perkebunan yang menjadi lebih baik serta pemeliharaan peternakan hewan yang lebih memadai,” jelasnya. Maruli juga mengapresiasi upaya Shopee yang telah mendukung adanya program pembangunan pompa air bersih untuk warga di NTT.  

GCG BUMN
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan pembangunan pompa air merupakan upaya Shopee untuk membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan memberikan solusi untuk mencukupi kebutuhan air bersih. “Shopee senang mendapat kesempatan untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat di NTT. Kami berharap dengan tercukupinya kebutuhan dasar, warga dapat menjalani kehidupan sosial yang lebih baik dan dapat menggerakan aktivitas perekonomian di Desa Pana,” ungkap Radynal.  

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year