telkomsel halo

Pertama di Indonesia, Gotrade buka akses ke pasar saham AS

08:00:58 | 05 Apr 2022
Pertama di Indonesia, Gotrade buka akses ke pasar saham AS
JAKARTA (IndoTelko)  -- andalannya yakni Gotrade Global, yang memungkinkan pengguna di Indonesia untuk berinvestasi mulai dari $1 di saham seperti Tesla, Apple, Google dan saham-saham lainnya pada platform yang mudah digunakan dan bebas komisi.

Investasi untuk Semua

Gotrade didirikan pada tahun 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant dengan misi menjadikan investasi menyenangkan, adil, dan sederhana untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Bersama-sama, mereka mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan pengguna secara global membeli pecahan (fraksi) saham raksasa global di NYSE dan NASDAQ mulai dari $1.

Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar $7 juta pada tahun 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood. Gotrade juga mendapat dukungan dari investor lokal seperti Kevin Aluwi dan super-angel Arya Setiadharma. Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021, dan diikuti oleh peluncuran secara global pada September 2021.

Hanya dalam 6 bulan sejak peluncuran produk globalnya, Gotrade telah mengumpulkan ratusan ribu pengguna di seluruh dunia dan kini mereka mengumumkan peluncuran produk lokal pertamanya - Gotrade Indonesia. 

Gotrade memilih Indonesia sebagai pasar pertama untuk produk lokal mereka karena Gotrade melihat Indonesia adalah salah satu negara yang akses Investasinya masih jauh dari kata ‘adil’ dan ‘sederhana’, dan Gotrade ingin memecahkan masalah tersebut.

“Berinvestasi di Indonesia, maupun di negara lain di Asia Tenggara sangatlah tidak adil. Lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Mereka kebanyakan hanya memiliki pilihan reksa dana dengan expense ratio yang melebihi 5%, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3% dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka - tidak hanya oleh pemain lama tetapi juga oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor. Kami percaya bahwa investasi harus adil dan pengguna tidak harus menanggung biaya yang bersifat predatorial ini.” kata pendiri Gotrade Rohit Mulani. 

Menembus hambatan di Indonesia

Menariknya, pialang saham lokal tidak diizinkan menawarkan saham AS di Indonesia. Namun, broker derivatif lokal, yang diatur oleh Bappebti, diizinkan untuk menawarkan derivatif saham AS di Indonesia.

Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Balai Kliring Berjangka Indonesia - yang semuanya diatur oleh Bappebti, untuk menciptakan Kontrak Berbasis Penuh saham Amerika Serikat di Indonesia, yang nantinya akan memberikan akses pasar ke saham AS.

Artinya, semua perdagangan di Gotrade Indonesia menghasilkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Valbury kemudian melakukan perdagangan yang sesuai kontrak tersebut dengan Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS. Karena kedua perdagangan ini terjadi secara real time, semua perdagangan dieksekusi pada National Best Bid and Offer sesuai dengan peraturan Komisi Bursa Efek AS. Gotrade tidak menambahkan spread apa pun ke harga ini.

Saat perdagangan dieksekusi langsung di Amerika Serikat, semua kontrak di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS. Untuk setiap saham (atau sebagian kecilnya) yang dimiliki oleh pengguna di Gotrade, ada saham terkait yang dipegang oleh Valbury dalam akun pialang terpisah di Alpaca Securities LLC. Pengaturan ini diawasi oleh Bappebti. 

Gotrade tidak menawarkan leverage kepada penggunanya. Gotrade juga meneruskan dividen yang diterima Valbury dari Alpaca Securities LLC kepada pengguna secara langsung, dengan dikurangi pajak dividen 15% yang dipotong oleh Inland Revenue Service.

Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar untuk saham AS. Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau memperdagangkan CFD secara lokal, dimana CFD tersebut biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1% per perdagangan yang dibangun ke dalam bid-ask spread.

Tim di Gotrade dan Valbury bekerja sama dengan tim di Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dolar dan investasi saham pecahan 9 desimal - ini juga merupakan salah satu inovasi yang baru di industri ini. Contohnya, jika Tesla diperdagangkan pada $1.000/saham, Anda dapat membeli 1/1.000 saham Tesla dengan $1.

Sesuai peraturan Bappebti, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.

“Gotrade Indonesia adalah platform investasi pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip inti transparansi, keadilan, dan biaya rendah. Saya senang dengan peluncuran Gotrade Indonesia yang merupakan cara terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pasar modal terbesar di dunia, sesuatu yang sudah lama tidak dapat kami lakukan” kata Felicia Putri Tjiasaka, co-founder Ternak Uang, aplikasi pendidikan investasi terkemuka di Indonesia.

“Sudah menjadi bagian dari visi JFX untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade dan Valbury ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya US $1 saja. Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset,” tutur Stephanus Paul Lumintang, President Director JFX.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI menuturkan, “Kami tentunya mengapresiasi apa yang dilakukan Valbury Asia Futures atas inisiasi baru ini. Peluncuran Gotrade Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia. Harapan kami, Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik. Sebagai Lembaga Kliring, kami KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi.” 

Menciptakan standar baru untuk transparansi

Sejalan dengan upayanya untuk membawa transparansi ke industri untuk membuat investasi yang adil, Gotrade menjanjikan tidak akan ada biaya tersembunyi, dan mempublikasikan semua biayanya secara terbuka. 

Sementara Gotrade Indonesia tidak menambahkan spread atau komisi pada perdagangannya, Gotrade mengenakan biaya PPN sebesar $0,10 dan biaya pelaporan transaksi Bursa Berjangka Jakarta sebesar $0,02 per perdagangan.

Pendapatan Gotrade datang dengan membebankan 1,20% dalam biaya FX ketika pengguna menyetor dana mereka dalam Rupiah Indonesia yang kemudian dikonversi ke dolar AS sehingga mereka dapat diperdagangkan. Ini juga sudah termasuk biaya setoran instan - dimana ini akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu. Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan $2. 

A new-old co-founder

Bersama dengan peluncuran Gotrade Indonesia, Gotrade mengumumkan bahwa Andrew Haryono diakui sebagai salah satu pendiri perusahaan. Andrew adalah pemilik dari Valbury Group. Ini adalah Valbury yang sama yang juga akan menjalankan platform Gotrade Indonesia. Valbury Group adalah konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan capital management.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan yang kami miliki sejauh ini. Dengan kemitraan bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengakuinya (Andrew) atas peran pentingnya selama ini, dan juga untuk tanggung jawab yang akan dia jalankan di masa depan perusahaan.” kata pendiri Gotrade Rohit Mulani. 

“Tim di Gotrade memiliki misi untuk sepenuhnya melakukan inovasi dalam investasi bagi jutaan orang Indonesia. Saya telah berkecimpung di industri ini selama lebih dari 20 tahun, tetapi begitu saya bertemu dengan tim pada tahun 2019, saya tahu bahwa ini adalah tim yang akan mengubah industri ini. Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan.” kata salah satu pendiri Gotrade, Andrew Haryono.

Bergabungnya veteran industri finansial

Gotrade dengan cepat membangun salah satu tim paling berpengalaman di bidang financial planning di Asia Tenggara. Selain co-founder baru Andrew Haryono yang memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman jasa keuangan, bergabung juga David Grant yang merupakan CEO Charles Schwab Singapura, yang juga memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun pada sektor broker ritel. Gotrade juga mengumumkan masuknya 2 eksekutif senior: Tan Hui Lynn dan Jeremy Ng. Mereka masing-masing bergabung dengan Gotrade sebagai General Counsel dan Chief Financial Officer.

GCG BUMN
Sebelum bergabung dengan Gotrade, Tan merupakan mitra di Zaid Ibrahim & Co, firma hukum terkemuka Malaysia. Ng sebelumnya adalah financial controller untuk Asia Pasifik di Oanda sebelum mengambil peran barunya. (syr)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories