JAKARTA (IndoTelko) -- Xendit, salah satu perusahaan infrastruktur pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, meluncurkan “XENSClub“, komunitas resmi penjual online Xendit yang memiliki berbagai program edukatif untuk membantu para anggota komunitas mengembangkan diri serta bisnis online-nya. Penjual online yang bergabung ke dalam XENSClub bisa menikmati beragam akses gratis dan eksklusif, seperti kelas-kelas edukatif (webinar, lokakarya, dsb), akses komunikasi intensif dengan tim Xendit, dan bisa mendapatkan “bocoran” informasi terkait fitur-fitur terbaru Xendit terlebih dahulu.
Untuk membantu komunitas XENSClub serta semua penjual online di Indonesia, Xendit membagikan beberapa tren, serta tips untuk bisa meningkatkan penjualan online selama Ramadan & Lebaran.
Menurut laporan Google berjudul “Winning Ramadan with Digital 2022”, 90% konsumen Indonesia berbelanja di online marketplace selama Ramadan tahun lalu. Puncak periode belanja online terjadi di minggu ketiga Ramadan, sekitar pukul 19.00-23.00. Selain itu, menurut data pada Ramadan tahun 2021, peningkatan intensitas belanja terjadi di pukul 6.00-14.00 dan memasuki puncaknya pada pukul 19.00-22.00. Lonjakan ini juga terlihat pada waktu sahur, yaitu sekitar pukul 2.00-5.00, menurut riset iPrice.
Di bagian kategori produk, riset iPrice menemukan beberapa produk terpopuler yang paling banyak dicari selama Ramadan & Lebaran 2021, yaitu: kaftan (peningkatan 8.773% di Google Search), toples makanan (3.541%), gamis (2.813%), sarung (1.850%), kue kering (1.636%), serta makanan-makanan khas bulan puasa, seperti sirup (1.000%) dan kurma (777%).
“Momen Ramadan dan Lebaran adalah masa ‘panen’ bagi para penjual online, terutama karena masyarakat sudah merasakan manfaat belanja online dan lebih memilih cara praktis untuk membeli segala keperluan Hari Raya. Bukan cuma itu, biasanya ada lebih banyak diskon dan penawaran spesial dari para penjual online, sehingga menarik minat lebih besar untuk belanja online.” ungkap Nafinia Putra, VP of Marketing Xendit.
“Kami berharap kehadiran komunitas seperti XENSClub bisa menjadi salah satu sarana bagi para pelaku usaha baik secara online maupun offline, untuk dapat berbagi pengalaman, saling belajar, dan saling memotivasi satu sama lain, agar mereka dapat maju dan mengembangkan usahanya bersama-sama, terutama untuk meningkatkan penjualan selama Ramadan dan Lebaran ,” ujar Nafinia.
Melihat tren-tren dari Ramadan tahun lalu, berikut ini adalah tips dari Xendit bagi para penjual online agar dapat mengoptimalkan penjualan mereka di Ramadan tahun 2022.
•
Siapkan toko online - bisa dimulai dari media sosial atau website sendiri; ciptakan pengalaman berbelanja yang lancar sehingga pelanggan mudah melakukan aktivitas berbelanja dan pembayaran
•
Perkuat brand awareness melalui konten yang relevan - konsisten membuat konten dengan added value dan menarik seputar Ramadan, di media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Tiktok
•
Strategi bundling - dua produk/lebih dalam satu paket dengan harga yang menarik adalah kunci!
•
Tawarkan diskon spesial pada minggu ke 3 Ramadan - diskon produk tertentu, diskon di hari/jam tertentu, dan sejenisnya bisa menarik lebih banyak calon pembeli untuk berbelanja, terutama karena Tunjangan Hari Raya (THR) biasanya cair pada periode waktu ini
•
Tetap jaga kualitas produk dan layanan - kualitas produk dan layanan setelah pembelian adalah satu kesatuan agar brand kamu menjadi pilihan utama pembeli
Untuk membantu para penjual online memaksimalkan penjualan, Xendit juga mengadakan promo #BuatBermakna bagi merchant baru yang mendaftar dan terverifikasi dari tanggal 18 Maret - 18 Mei 2022. Nantinya, 5 bisnis pada kategori UKM dan Penjual Sosial dengan transaksi tertinggi akan menerima cashback sampai sebesar satu juta rupiah di akhir periode. Bagi para pelaku usaha yang ingin mengklaim cashback, wajib mengklik banner yang tersedia di Aplikasi Xendit Bisnis. Akan terpilih pemenang terpilih dengan total hadiah lebih dari Rp50 juta, mulai dari paket umroh, logam mulia emas, paket menginap di Bali, hingga voucher belanja. (ssa)
Artikel Terkait
-
Evaluasi kebijakan suku bunga sangat relevan untuk dilakukan OJK
-
Penetrasi inklusi dan literasi keuangan perlu menjangkau seluruh wilayah Indonesia
-
Masyarakat dapat menghindari kerugian yang ditimbulkan platform ilegal
-
Jumlah pinjol ilegal terus berkembang, jauh di atas jumlah platform P2P lending legal
-
Pertumbuhan investor crypto tidak lepas dari dominasi generasi muda
Rekomendasi
Berita Pilihan