JAKARTA (IndoTelko) - Dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Masyarakat Telematikan Indonesia (MASTEL), Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate menyampaikan tentang pentingnya kolaborasi di era konvergensi.
Dalam sambutannya, Johnny mengatakan, saat ini Indonesia memasuki era baru transformasi digital. Era baru ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Era baru menuntut kita untuk bersama-sama, berkolaborasi untuk mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk bagi Mastel yang merupakan komunitas profesional di Republik Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur ICT di negara seperti Indonesia bukan hal yang mudah, apalagi di wilayah-wilayah non komersial dengan geografi yang terjal. Pembangunan ICT harus dilakukan secara masif, dengan waktu sesingkat-singkatnya. Itu semua hanya bisa tercapai hanya dengan berkolaborasi. Kemudian, konvergensi di ruang digital, yang harus diperhatikan sekarang adalah yang berkaitan dengan media konvensional dan new media. Pertumbuhan OTT sangat cepat. Konvergensi harus dijaga. Level of playing field harus dijaga.” jelasnya.
Ditambahkannya, hilir dari digital Tanah Air harus diperhatikan karena berkaitan dengan kedaulatan digital. Butuh visi bersama-sama untuk melindungi ruang digital di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, dalam sambutannya Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Di era konvergensi seluruh konten berada dalam satu genggaman. Dengan perkembangan IoT, kecerdasan buatan dan lain sebagainya akan menghadirkan banyak tantangan dan peluang dalam hal pendidikan, penyediaan investasi untuk Indonesia, dan lain sebagainya. Mastel mendukung penuh upaya pemerintah untuk melakukan transformasi digital di sektor ekonomi, pemerintahan dan sektor lainnya.”
“Visi Mastel menjadi jembatan yang aktif dan menjadi living enabler. Mastel mendukung penuh pemerintah dan DPR memperbaharui peraturan perundangan dan regulasi, dan memfasilitasi kelancaran konvergensi telematika,” tambah Sarwoto.
Dalam acara ini, hadir pula Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Dalam sambutannya, Meutya mengatakan Mastel selama ini menjadi mitra strategis yang terus memberikan masukan dan saran untuk perbaikan industri teknologi informasi dan komunikasi.
“Mastel memberikan masukan dan menjadi catatan bagi kami yaitu pembaharuan landasan hukum di bidang telekomunikasi dengan usulan undang-undang konvergensi telematika untuk membantu pemerintah dalam mengatasi kesenjangan digital di Indonesia, membina kesehatan industri telematika, talenta digital serta keamanan demi terciptanya kedaulatan digital. Ini menjadi catatan kami dan kami bersama pemerintah saat ini sedang menyelesaikan RUU perlindungan data pribadi. Jadi mudah-mudahan 1-2 bulan paling lama undang-undang bisa selesai." ujarnya.
Ditambahkan Meutya, Komisi I mendorong Mastel untuk selalu menjalin hubungan baik dan berkelanjutan. Kami bersama pemerintah juga sedang fokus pada panja akses internet untuk mewujudkan internet yang inklusi untuk semua masyarakat Indonesia. Kesenjangan digital harus kita tuntaskan bersama.
Sementara itu, dalam sambutannya lewat rekaman video, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ilham A Habibie menyinggung pentingnya undang-undang konvergensi telematika. “Kami sebagai orang TIK penting sekali memperjuangkan undang-undang konvergensi telematika untuk segera diwujudkan. Perkembangan teknologi yang demikian masif telah membuat konvergensi tidak hanya pada telekomunikasi dan informatika, untuk mendukung berbagai sektor seperti jasa keuangan, perbankan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.” katanya. (ak)