telkomsel halo

Zoom klaim cara kerja hybrid digemari pekerja

08:04:57 | 18 Jul 2022
Zoom klaim cara kerja hybrid digemari pekerja
JAKARTA (IndoTelko) - Zoom Video Communications Inc mengklaim para profesional suka bekerja dengan gabungan cara online dan datang ke kantor (hybrid), serta diperkirakan tetap menjadi tren ke depan.

“Banyak orang yang mulai terbiasa bekerja di lingkungan kerja hybrid dan lebih fleksibel. Tren ini akan bertahan kedepannya,” ungkap Head of APAC at Zoom Ricky Kapur.

Di negar-negara kawasan Asia-Pasifik, berbagai perusahaan kini telah membuka kembali kantor dan meminta karyawannya untuk kembali masuk kantor. Perusahaan ingin dapat memantau karyawannya seperti sedia kala ketika sebelum masa pandemi.

Namun, hal tersebut kini dianggap tidak lagi menjadi lumrah. Selama 2,5 tahun terakhir di masa pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020, karyawan telah terbiasa berada di era baru yang adaptif dengan teknologi informasi, sehingga gaya kerja hybrid akan tetap lebih suka digunakan.

Karyawan mulai menyukai fleksibilitas dan gaya kerja hybrid karena lebih memberikan manfaat. Sebab, karyawan mendapatkan kenyamanan dan penghematan waktu, sehingga justru bisa bekerja lebih produktif dan efisien.

Sementara itu, survei terbaru Qualtrics pun mengonfirmasi, sebagian besar responden karyawan dan para profesional kini juga lebih memilih lingkungan kerja hybrid dibandingkan sepenuhnya jarak jauh (online), atau sepenuhnya masuk ke kantor.

Alasannya, sebagai manusia, karyawan masih membutuhkan interaksi dan hubungan yang bermakna. Mereka tidak mau lagi mengorbankan fleksibilitas dan kenyamanan dalam kerja seperti saat pandemi.

“Gaya kerja hybrid pun membantu para pekerja profesional memperoleh manfaat terbaik dari kedua gaya kerja tersebut,” kata Chief Product Officer at Qualtrics Jay Choi.

Melihat tren tersebut, perusahaan pun dituntut perlu mendengarkan umpan-balik karyawannya dan menerapkan teknik mendengarkan terbaik untuk memastikan senantiasa memperbarui kebijakan lingkungan kerja menjadi lebih baik.

Pertemuan dan bekerja secara tatap muka di kantor akan tetap terus menjadi hal penting. Namun, karyawan juga tetap memerlukan fleksibilitas dalam bekerja yang memungkinkannya untuk bekerja dengan gaya masing-masing.

Karena itu, perusahaan perlu menyediakan pilihan bagi karyawannya untuk bekerja secara hybrid. Jika tidak, perusahaan berisiko kehilangan tenaga kerjanya dan pidah ke perusahaan lain yang memiliki kebijakan kerja yang lebih fleksibel.

GCG BUMN
Namun, pola kerja hybrid juga membutuhkan pembaruan upaya untuk meningkatkan pengalaman, konektivitas, dan kelayakan kerja karyawan di seluruh dunia.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories