telkomsel halo

Transaksi eCommerce tumbuh23 di Q1-22

10:55:00 | 09 Aug 2022
Transaksi eCommerce tumbuh23 di Q1-22
JAKARTA (IndoTelko) -Nilai transaksi e-commerce periode Januari hingga Maret atau kuartal I-2022 secara domestik dan global mencapai Rp 108,54 triliun. Realisasi ini bahkan tumbuh hingga 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan geliat ekonomi digital kian pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi layanan digital banking.

"Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dari platform e-commerce tiap tahun mengalami kenaikan luar biasa. Di era pandemi justru mendorong akselerasi penggunaan teknologi digital mulai gunakan berbagai teknologi digital untuk lakukan rapat dan kemudian bekerja dari rumah (work from home) dan banyak sekali penggunaan digital dan karena pandemi akselerasi digital meningkat,” katanya.

Lebih lanjut dari total tersebut, berdasarkan negara tujuan utama konsumen Indonesia untuk melakukan transaksi cross border ditempati oleh Tiongkok 41%, kemudian Amerika Serikat 10%, dan Singapura 10%. "Proyeksi nilai transaksi cross border e-commerce (B2C) Indonesia tahun 2021 meningkat 90,08% (yoy)," tuturnya.

Tak hanya itu, ekonomi digital dinilainya sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia yang didukung oleh perubahan pola konsumsi masyarakat. Berdasarkan data selama tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 70 miliar atau setara Rp 1.043,8 triliun (kurs Rp 14.912). Angka ini mencerminkan pertumbuhan double digit atau 49% dibandingkan nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2020 yang sebesar US$ 47 miliar.

Tak hanya itu, 40% pangsa pasar ekonomi internet ASEAN disumbang oleh Indonesia. "Perkembangan ekonomi digital luar biasa dibandingkan semua negara ASEAN, Indonesia porsinya sekian kali lipat dibandingkan negara ASEAN lainnya sangat dominan dan diprediksi akan terus tumbuh sangat signifikan," jelas Susiwijono.

Adapun penopang utama ekonomi Internet Indonesia e-commerce US$ 53 miliar pada 2021 dan akan meningkat menjadi US$ 104 miliar pada 2025. Kontribusi kedua berasal dari transportasi dan makanan (ride hailing) pada 2021 tercatat US$ 6,9 miliar dan diprediksi meningkat menjadi US$ 16,8 miliar pada 2025.

GCG BUMN
Porsi ketiga, online media mencapai US$ 6,4 miliar pada 2021 dan akan kembali meningkat pada 2025 hingga US$ 15,8 miliar. Selanjutnya, penopang terakhir berasal dari online travel pada 2021 mencapai US$ 3,4 miliar dan meningkat menjadi US$ 9,7 miliar pada 2025.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year