JAKARTA (IndoTelko) – Peningkatan biaya hidup mulai berdampak pada konsumen, menurut survei terhadap lebih dari 2000 orang Indonesia yang dilakukan The Trade Desk dan YouGov.
Survei ini menemukan bahwa 67 persen orang Indonesia merasakan dampak kenaikan biaya hidup. Meski begitu, hampir tiga dari lima orang Indonesia berencana untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan belanja mereka pada musim diskon e-commerce mendatang, dibandingkan dengan tahun lalu.
Dengan menyoroti situasi ekonomi terkini di Indonesia, survei ini juga menunjukkan bahwa 50 persen orang Indonesia sedang menunda kebutuhan sekunder mereka dan 52 persen orang secara umum melakukan lebih sedikit pembelian.
Meski dengan meningkatnya inflasi, mayoritas orang Indonesia tetap merasa optimis terhadap masa depan. Hampir empat dari lima orang Indonesia percaya bahwa kondisi inflasi akan tetap sama atau bahkan membaik. Sejalan dengan sentimen positif tersebut, 54 persen responden percaya bahwa gaji mereka akan meningkat di tahun berikutnya.
Di kala orang Indonesia secara umum adalah ‘pembelanja terencana’ yang telah merencanakan pembelian mereka sebelum berbelanja, mereka secara signifikan akan melakukan pembelian impulsif selama musim diskon e-commerce. Hampir setengah (45 persen) orang Indonesia mengaku akan berbelanja lebih banyak selama masa-masa diskon e-commerce dibandingkan dengan waktu lainnya.
“Sikap konsumen terhadap perusahaan dan produk terus-menerus dipengaruhi oleh berbagai interaksi sepanjang pengalaman online mereka. Dengan memanfaatkan platform berbasis data seperti The Trade Desk, pengiklan modern dapat mengelola strategi media omnichannel mereka dan menggunakan pengukuran berbasis data untuk lebih memahami di mana mereka harus mengoptimalkan pengeluaran media mereka selama musim diskon e-commerce," kata General Manager, The Trade Desk Purnomo Kristanto.
Berdasarkan survei The Trade Desk, musim diskon e-commerce adalah waktu bagi konsumen untuk menemukan brand baru. 60 persen orang Indonesia tertarik untuk mempelajari brand baru selama festival diskon e-commerce, di mana angka ini meningkat dari tahun lalu, yaitu 52 persen. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pengiklan untuk berinvestasi dalam kampanye brand awareness lebih awal sebagai upaya memengaruhi keputusan pembelian menjelang musim diskon e-commerce.
Riset tersebut juga menunjukkan adanya peluang bagi para brand untuk menemukan konsumen baru di platform yang berkembang pesat, di luar mesin pencarian dan media sosial. Lebih dari satu dari tiga pembeli online belajar tentang penawaran dan promosi baru melalui iklan di platform over-the-top (OTT).
“Cara menonton yang mendukung pemutaran iklan telah meningkat pesat. Sekarang ada lebih dari 50 juta pemirsa Indonesia yang mengandalkan OTT yang berbasis iklan. Oleh karena itu, pengiklan modern kini memanfaatkan iklan OTT karena data dapat diterapkan ke kampanye OTT, memungkinkan merek menjangkau audiens mereka dengan presisi dan akurat,” tambah Kristanto.(wn)