TOBA (IndoTelko) - Komitmen Huawei dalam menyediakan solusi digitalnya di Tanah Air tidak diragukan lagi. Huawei menegaskan kembali komitmennya untuk menyediakan solusi teknologi digital terdepan yang berperan penting dalam membangun "mesin utama" dalam mendorong momentum transformasi digital Indonesia dalam acara Huawei ICT Outlook 2022 di kampus IT Del di Sumatera Utara yang berakhir kemarin (10/12).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, dan Rektor IT Del, Dr Arnaldo Marulitua.
Tantangan besar akan dihadapi Indonesia tahun depan. Bukan saja pandemi COVID-19 yang masih dalam masa endemi, Indonesia diprediksi juga akan menghadapi sejumlah tantangan besar di tahun 2023 seperti isu perubahan iklim dan transisi energi untuk mencapai target emisi nol karbon, disrupsi teknologi digital, dan gejolak geopolitik yang dapat memicu krisis pangan dan keuangan.
Kesuksesan Presidensi KTT G20 dan terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin ASEAN tahun 2023 memberikan peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional sesuai target pemerintah yakni menjadi USD146 miliar pada tahun 2025.
Dikatakan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen, Huawei telah hadir di Indonesia lebih dari 22 tahun lalu, komitmennya untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia terus diperkuat. Huawei terus menghadirkan teknologi terdepannya, upaya ini dilakukan dengan mengembangkan infrastrukutur TIK untuk menghubungkan yang tak terkoneksi, mempromosikan tolok ukur use case global dan menyediakan teknologi maju terdepan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Kerjasama dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, industri, dunia pendidikan, komunitas dan media dalam melakukan transfer pengetahuan dan teknologi terus digiatkan oleh Huawei. "Huawei Indonesia akan mendukung pengembangan solusi TIK, memperkuat kolaborasi antara industri, pemerintah dan menyediakan manfaat yang lebih baik sehingga Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam perekonomian digital global," katanya.
Ditambahkan Jacky, seiring dengan digitalisasi yang masif, aspek keamanan siber dalam membangun ekosistem digital Indonesia juga penting. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang terkoordinasi dan dekat, serta berbagi informasi antara pemangku kepentingan berdasarkan standar umum, terutama dalam hal tata kelola, kemampuan teknis dan sertifikasi. "Keseriusan kami untuk membantu seluruh sektor di Indonesia selaras dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia," ucap Jacky yang akhir tahun ini akan purna tugas di Tanah Air dan kembali ke negaranya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa kesuksesan Indonesia di ajang G20 telah mendorong minat investor untuk berinvestasi ke dalam negeri, yang akan memicu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Momentum investasi ini harus dijaga dan setiap elemen harus bersinergi untuk membuka jalan bagi investor agar mudah berbisnis di Indonesia.
Ia memprediksi, Indonesia akan mencapai produk domestik bruto sebesar USD3 triliun dan meningkatkan pendapatan per kapita dari USD4 ribu saat ini hingga USD10 ribu pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya, Indonesia akan menjaga pertumbuhan ekonomi antara 5,5 persen dan 6,5 persen dan akan terus meningkatkan efisiensi perekonomian melalui digitalisasi. "Sebagai penyedia teknologi digital mutakhir, seperti 5G, Cloud, dan AI, Huawei berperan penting dalam membuka jalan bagi Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, termasuk smart mining dan smart maritime. Ini merupakan strategi penting untuk mencapai visi nasional Indonesia Emas pada tahun 2045. Untuk itu, saya ingin mengapresiasi Huawei atas investasi dan komitmennya yang berkelanjutan di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno dalam teleconferencenya juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Huawei untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Indonesia akan terus mendorong digitalisasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air untuk mempromosikan potensi Indonesia di tingkat manca negara.
"Sekarang kita ada dalam satu transisi di mana digitalisasi mendorong transformasi.Tentu pengembangan itu, memerlukan kolaborasi Pentahelix termasuk dengan industri seperti Huawei Indonesia, akademisi, dan media untuk memastikan kontinuitas transformasi digital terus berlangsung ke depan. Tentunya hal ini seiring dengan upaya mendorong UMKM agar mampu Go Digital dan naik kelas, dalam rangka penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja dengan target 1,1 juta lapangan kerja di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” jelas Sandi.
Sedangkan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Huawei atas perhatian seriusnya terhadap aspek keamanan siber. “Perkembangan teknologi yang dipercepat oleh digitalisasi sebagai titik balik aktivitas pemanfaatan ruang siber membutuhkan sinergi berbagai pihak untuk menjaga ruang siber. Terima kasih kepada Huawei yang telah mendukung terbangunnya kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan demi membangun lingkungan digital yang dapat mengatasi ancaman hari ini dan di masa depan,” ujarnya.
Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga menyambut baik kunjungan dan merasa terhormat dapat menjadi bagian dari tonggak penting dari berbagai inisiatif persiapan talenta digital, pengembangan AI dan penguatan keamanan siber di Indonesia.
Dijelaskan Arnaldo, selama ini IT Del dan Huawei telah bersinergi untuk melaksanakan dan menerapkan teknologi pembelajaran online, serta pengembangan transformasi di bidang pendidikan. "Terima kasih atas dukungan Huawei dalam membantu IT Del untuk membangun dunia siber lebih maju, berkelanjutan, aman, dan kondusif bagi percepatan transformasi digital Indonesia," katanya.
Ia berharap, dapat dihasilkan peningkatan keahlian, pengurangan kesenjangan kebutuhan industri dalam menghadapi era transformasi digital, peningkatan sumber daya lokal bersertifikat, pengembangan ekosistem dalam meningkatkan daya saing secara global, serta pembangunan platform untuk kecerdasan buatan (AI). (ak)