JAKARTA (IndoTelko) - Tokocrypto telah menuntaskan proses pendaftaran sebagai anggota Bursa Kripto, Kliring, dan Lembaga Depository. Proses pendaftaran ketiga lembaga tersebut pun dijadwalkan akan tutup pada tanggal 17 Agustus 2023.
"Kami sebagai salah satu pelaku industri, telah menjalankan proses untuk memastikan kepatuhan dan legalitas operasional kami di dalam ekosistem perdagangan aset kripto. Keterlibatan kami dalam proses pendaftaran sebagai anggota Bursa Kripto, Kliring, dan Lembaga Depository merupakan bukti komitmen kami terhadap standar yang diperlukan dalam lingkup regulasi," kata CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis.
Setelah berhasil melewati proses pendaftaran dan mendapatkan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB), langkah selanjutnya bagi Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) adalah mengajukan izin kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Izin ini diperlukan untuk dapat beroperasi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto yang sah dan diakui oleh otoritas terkait.
"Komitmen kami terhadap kepatuhan dan transparansi juga tercermin dalam proses ini. Kami akan terus bekerja sama dengan Bappebti dalam menjalankan semua tahapan yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap Pedagang Fisik Aset Kripto yang beroperasi memenuhi standar yang telah ditetapkan," ujar Presiden Direktur CFX, Subani.
Tokocrypto juga menegaskan bahwa kehadiran bursa, kliring, dan lembaga depository membawa perubahan positif dalam ekosistem perdagangan aset kripto, proses fundamental yang ada tidak akan berubah secara mendasar. Bursa, sebagai pusat perdagangan, diharapkan mampu menciptakan likuiditas yang lebih tinggi dan mendukung pengembangan produk baru yang dapat memajukan pasar kripto di Indonesia.
"Kami percaya bahwa keberadaan bursa akan menjadi pendorong penting dalam menghidupkan kembali pasar kripto di Indonesia. Kami berharap bahwa dengan dukungan bursa, kliring, dan lembaga depository, aktivitas perdagangan aset kripto akan semakin meningkat," tutur Yudho.
Tokocrypto juga menyoroti peran kliring dalam menampung dana nasabah serta lembaga depository dalam menyimpan aset kripto milik nasabah. Meskipun banyak lembaga terlibat dalam proses ini, Yudho menegaskan bahwa pengalaman pengguna akan tetap lancar dan normal.
Biaya Tambahan
Menanggapi pertimbangan biaya tambahan dengan adanya bursa yang sekitar 0,02%, Yudho belum dapat memberikan komentar lebih lanjut hingga ada keputusan resmi dari lembaga terkait.
Namun, Tokocrypto akan menjamin akses yang murah dan mudah untuk melakukan investasi serta trading kripto bagi semua orang. Saat ini, Tokocrypto telah dikenal sebagai exchanger dengan biaya transaksi terendah, yakni 0,1%, belum termasuk PPN 0,11% untuk transaksi beli dan PPh 0,1% untuk transaksi jual.
Dalam konteks pembangunan bisnis dan pertumbuhan ekosistem, Tokocrypto mengakui pentingnya upaya untuk mencapai Return on Investment (ROI) yang berkelanjutan dari adanya lembaga Bursa, kliring, dan lembaga depository.
"Kami menghargai komitmen bursa, kliring dan lembaga depository untuk mendorong pertumbuhan ekosistem ini. Kami berharap bahwa pertimbangan biaya tambahan dapat dirumuskan dengan bijak, mungkin dimulai dengan nominal yang terjangkau dan disesuaikan secara bertahap seiring perbaikan kondisi pasar dan bisnis," jelasnya.(wn)