telkomsel halo

Virtus bahas strategi ketahanan siber

07:51:00 | 22 Sep 2023
Virtus bahas strategi ketahanan siber
Virtus Showcase 2023 (VSC 2023) (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT. Virtus Technology Indonesia (Virtus), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (IT) dan digital, kembali menggelar ajang tahunan Virtus Showcase 2023 (VSC 2023). Event yang kembali digelar secara offline ini menjadi acara puncak dari rangkaian acara VSC 2023 yang diselenggarakan di tiga kota, yakni; Semarang, Surabaya dan Jakarta. Acara ini menghadirkan para pakar dan praktisi dibidang keamanan siber untuk mendiskusikan tren, tantangan maupun peluang bagi perusahaan dalam membangun ketahanan siber.

Acara ini mengambil tema besar Cyber Resilience: Is Your Company Prepared Enough dan di Jakarta akan berfokus pada topik Building Business Resilience Against Data Breaches and Threat Posed by Digital Privacy Act. Tema ini dipilih untuk kembali mengingatkan kepada para pelaku bisnis terkait akan segera berlakunya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) secara penuh tahun depan setelah masa transisi yang diberikan pemerintah selama 2 tahun sejak regulasi disahkan pada 20 September 2022.

Menurut Direktur Virtus, Christian Atmadjaja, memastikan keamanan data perusahaan dapat diwujudkan dengan melakukan serangkaian proses investigasi untuk menyelidiki penyebab kebocoran, serta langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko, dimana itu merupakan kerangka kerja dalam ketahanan siber yang menjadi pembasahan utama di acara Virtus Showcase 2023.

"Sebagai penyedia solusi infrastruktur IT dan digital kami juga ingin memberikan update terkait berbagai tren keamanan siber serta inovasi terkini termasuk mengingatkan regulasi UU PDP setahun lagi akan berlaku secara penuh, dimana perusahaan harus siap dengan segala konsekuensi jika tidak bisa memenuhi kepatuhan terhadap regulasi tersebut, khususnya terkait kebocoran data.” ujarnya.

Hadir dalam acara ini sejumlah pembicara ahli yaitu Faisal Yahya, Cyber Security Strategist sebagai keynote speaker yang membagikan bagaimana langkah-langkah membangun ketahanan siber dalam sebuah bisnis. Selain itu, hadir juga Muhammad Faisal, Senior Manager, Solutions Engineering of VMware yang akan berbagi tren keamanan siber dan inovasi teknologi digital terkini.

Sementara di sesi panel diskusi interaktif, hadir berbagai narasumber seperti Tuaman Manurung, Subkoordinator Bidang Regulasi PDP Direktorat Tata Kelola Aptika; Abidin Riyadi Abie, Chief Information Officer, Toyota Astra Finance dan Yohanes Syialin, Channel System Engineer Palo Alto Networks yang membahas lebih lanjut tentang tantangan dan persiapan kepatuhan UU PDP termasuk perkembangan terkini dimana Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Pelindungan Data Pribadi (RPP PDP) sedang dalam tahap perilisan draf dan membutuhkan masukkan dari berbagai pihak.

Dikatakan Faisal, dalam era digital saat ini, penting bagi kita untuk memahami dan menilai pentingnya data, sistem, dan infrastruktur yang memerlukan perlindungan. Cyber resiliency adalah kunci dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang semakin intens. Dengan menerapkan manajemen risiko yang terpadu serta langkah keamanan seperti enkripsi dan kontrol akses, kita dapat memastikan perlindungan data yang holistik. Lebih dari itu, persiapan dan kelangsungan bisnis, terutama dengan adanya incident response plan, menjamin operasional tetap konsisten meski terjadi insiden siber.

"Ini juga merupakan bagian penting dari cyber resiliency. Terakhir, komunikasi mengenai strategi pertahanan siber kepada stakeholder serta memastikan kesesuaian dengan regulasi privasi data yang berlaku, bukan hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga menegaskan betapa pentingnya privasi data. Sehingga saya bisa simpulkan, bahwa cyber resilience dan data privacy adalah dua pilar yang memastikan keamanan dan keberlanjutan di era digital” ujarnya.

Sementara, Country Manager VMware, Wiliam Buyung menjelaskan, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan solusi disaster recovery atau cadangan data, termasuk mengantisipasi berbagai serangan seperti ransomware dan mampu mengurangi risiko unik yang ditimbulkannya. "Dalam Virtus Showcase 2023, kami bisa memberikan masukkan untuk para pelaku mengembangkan alur kerja pemulihan yang memungkinkan bisnis untuk dengan cepat mengidentifikasi titik pemulihan sehingga mereka dapat segera kembali beroperasi” jelasnya.

GCG BUMN
Virtus Showcase 2023 didukung oleh vendor IT terkemuka di dunia seperti Dell Technologies, VMware, Huawei, Palo Alto, Crowdstrike, Extrahop, XFusion, Forcepoint, Schneider Quest dan Trend Micro. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories