telkomsel halo

Indonesia Digital Nation Summit, merintis jalan menuju 5G dan kemakmuran ekonomi

10:48:00 | 05 Jan 2024
Indonesia Digital Nation Summit, merintis jalan menuju 5G dan kemakmuran ekonomi
Foto : Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Data telah menjadi sumber daya baru yang menjadi kunci di lanskap ekonomi digital yang terus mengalami perkembangan. Era baru telah hadir, ditandai dengan makin gencarnya konvergensi teknologi baru seperti 5G, kecerdasan buatan (AI), dan komputasi awan. Saat ini, rantai nilai dan ekosistem industri 5G telah berkembang secara signifikan dan menjadi jauh lebih mapan.

Semakin berkembangnya ekosistem 5G global, Indonesia juga kian memantapkan posisinya dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi ini. Ini diharapkan akan mengambil langkah serupa dengan saat pengimplementasian 4G lalu. Empat tahun setelah 4G diimplementasikan secara luas, Indonesia berhasil memanfaatkan ekosistem 4G yang matang. Terlebih dengan dicanangkannya Visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia bercita-cita luhur menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia, menjadikan waktu saat ini ideal untuk peluncuran 5G yang strategis.

Sejalan dengan visi ini, GSMA baru-baru ini telah menyelenggarakan Indonesia Digital Nation Summit dengan mengambil tema "Bekerja Bersama Menuju Bangsa Digital yang Tangguh." Pertemuan ini mengundang para pemangku kepentingan penting dari badan pemerintah dan regulator, termasuk sejumlah operator seluler dan pemain utama teknologi seperti Huawei untuk turut serta dalam diskusi dalam KTT yang bertajuk 5G Will Be The Key Enabler for Digital Indonesia 2030 & 2045.

Dalam sambutannya, VP of ICT Strategy and Marketing Huawei, Max Ma mengatakan, pengembangan ekonomi digital membutuhkan sebuah fondasi infrastruktur digital yang kokoh, yang membutuhkan upaya kolaboratif dari industri untuk mencapai konektivitas yang optimal, di mana pengembangan 5G menjadi prasyaratnya. Inilah kunci untuk membuka potensi ekonomi digital di Indonesia.

Indonesia Digital Nation Summit, merintis jalan menuju 5G dan kemakmuran ekonomi

Ekonomi digital saat ini telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global. Dalam lanskap dinamis tahun 2015, ekonomi digital global membuat gebrakan dengan berkontribusi lebih dari 10% terhadap PDB.

Menjelang tahun 2025, proyeksi investasi dalam ekonomi digital global diperkirakan akan mencapai $23,6 triliun, atau 24,3% dari total PDB. Angka ini mencerminkan tingkat pertumbuhan komposit tahunan sebesar 28,5%, yang menunjukkan perjalanan transformatif selama satu dekade terakhir.

Thailand menjadi satu contoh negara di ASEAN yang sudah memetik pertumbuhan transformatif sejak mereka menerapkan 5G tiga tahun yang lalu. Penerapan 5G di Thailand menunjukkan potensi nilai tambah yang besar, dengan perkiraan peningkatan sebesar 2,5 hingga 5 triliun THB dalam ekonomi digital di sektor 5G Pertambangan, Pelabuhan, Manufaktur, Rumah Sakit, dan Kota Pintar pada tahun 2032. Pada tahun 2023, terdapat lebih dari 2.000 model smartphone 5G, lebih dari 260 operator yang secara resmi meluncurkan 5G secara komersial, dan lebih dari 1,5 miliar pengguna 5G. Operator 5G terkemuka di dunia telah mengalami kesuksesan bisnis yang signifikan. Sebagai contoh, operator terbesar di dunia, China Mobile telah meningkatkan pendapatan penjualan dan Average Revenue Per User (ARPU) sebesar 10%.

Kehadiran 5G Fixed Wireless Access (FWA) juga dipuji sebagai terobosan baru, menawarkan jaringan yang menyerupai fiber sekaligus menggantikan jaringan tembaga yang selama ini digunakan. FWA memungkinkan operator untuk dengan cepat menghasilkan keuntungan dari investasi 5G mereka, dengan perkiraan 240 juta pengguna FWA di seluruh dunia pada tahun 2028. Integrasi 5G ke dalam sistem produksi di berbagai industri menandakan dampaknya yang luas. Salah satu contohnya ditunjukkan oleh operator terkemuka Zain KSA di Arab Saudi, dimana pendapatannya telah meningkat sekitar 15% dan ARPU-nya telah meningkat sebesar 40% karena penerapan FWA 5G.

Diskusi tersebut menyimpulkan bahwa 5G diperkirakan akan berkontribusi lebih dari $41 miliar atau sekitar Rp650 triliun terhadap PDB ekonomi Indonesia selama periode kepresidenan yang akan datang pada tahun 2024-2030. Namun, setiap kenaikan 1 poin persentase biaya spektrum terhadap pendapatan, terdapat penurunan 2,8 poin persentase dalam kecepatan penyebaran jaringan. Jika rasio biaya spektrum terhadap pendapatan terus meningkat, cakupan dapat menurun lebih dari 20 poin persentase pada tahun 2030, yang berpotensi menyebabkan penundaan lebih dari 2 tahun dalam adopsi 5G (persentase pada tahun 2030 turun 11 poin).

Pada kesempatan itu, GSMA memberikan rekomendasi untuk menetapkan harga cadangan yang lebih konservatif untuk lelang spektrum yang akan datang. Langkah penting lainnya yang perlu diambil adalah pengkajian ulang formula yang mengatur biaya spektrum tahunan untuk memastikan keselarasannya dengan kondisi pasar yang berlaku dan penyediaan insentif jangka panjang bagi operator. Terakhir, GSMA mengadvokasi pengembangan peta jalan spektrum yang lebih transparan yang mengakomodasi kebutuhan Indonesia saat ini dan di masa depan. GSMA menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci penting dalam mempercepat terwujudnya visi Indonesia sebagai pemimpin digital.

GCG BUMN
Seiring dengan perjalanan Indonesia menuju era 5G, terdapat banyak pengalaman yang dapat diambil dari kisah-kisah sukses tingkat global. Huawei, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di Indonesia, berkomitmen untuk menjadi pendorong transformasi digital dan mitra utama dalam membangun infrastruktur TIK terbaik. Transformasi 5G bukan hanya tentang kemajuan teknologi, namun juga diharapkan akan membentuk kembali tatanan baru ekonomi, industri, dan masyarakat. Dengan merangkul 5G, Indonesia siap berada di puncak perubahan yang transformatif. KTT ini membawa pesan jelas bagi seluruh pemangku kepentingan untuk aktif terlibat dan bekerja secara kolaboratif demi kesuksesan penerapan 5G dan tercapainya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berkesinambungan. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories