telkomsel halo

Pengguna banyak menutup webcam untuk menjaga privasi

10:58:00 | 05 Aug 2024
Pengguna banyak menutup webcam untuk menjaga privasi
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Studi ‘Excitement, Superstition and great Insecurity How global Consumers engage with the Digital World’ mengungkap pandangan kontroversial di antara pengguna mengenai perlindungan informasi pribadi mereka. Misalnya, 49% responden menganggap menutup webcam perangkat digital telah menjaga privasi.

Pada saat yang sama, 40% mempercayai mode penyamaran internet (incognito) untuk melindungi aktivitas daring mereka. Angka-angka inimencerminkan bahwa masih menjadi sebuah tantanganuntuk membedakan mana yang aman dan yang tidak.

Meskipun telah puluhan tahun menggunakan perangkat digital dan mengakui keamanan siber sebagai masalah nyata dan kritis, membedakan antara apa yang aman dan apa yang tidak masih sulit.

Survei terbaru Kaspersky ‘Excitement, Superstition and great Insecurity How global Consumers engage with the Digital World’ menunjukkan bahwa pengguna dapat bersikap kontradiktif dalam kebiasaan dan sikap mereka terhadap privasi digital. Di satu sisi, 49% percaya bahwa menutup webcam pada perangkat merupakan tindakan yang cukup efektif untuk melindungi privasi mereka.

Sedangkan hampir setengah responden (44%) bermain gim mini daring dan mengikuti tesnya untuk bersenang-senang, mengirimkan data pribadi mereka ke sumber yang tidak dapat dipercaya untuk mengakses gim tersebut, dan memposting hasilnya di media sosial, melibatkan teman-teman mereka dalam lingkaran berbagi data yang ceroboh ini.

Separuh dari semua pengguna khawatir bahwa asisten suara mungkin terus-menerus mendengarkan dan mengumpulkan informasi pribadi. Sebagai tanggapan, hampir sepertiga responden(28%) terpaksa mengalihkan perangkat mereka ke mode pesawat selama percakapan pribadi yang penting.

Sementara, 40% pengguna secara keliru percaya bahwa mengaktifkan mode penyamaran membuat mereka sama sekali tidak terlihat saat daring. Selain itu, 24% yang mengejutkan bersedia mengeklik tautan yang tidak dikenal di messenger, yang berpotensi membahayakan keamanan mereka.

Dijelaskan Analis Konten Web Kaspersky, Anna Larkina, penelitiannya menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang terinformasi dengan baik terhadap keamanan siber dan privasi digital. Untuk memastikan keselamatan dan perlindungan, penting untuk mempertahankan pola pikir kritis, hanya mengandalkan sumber dan fakta yang terverifikasi. "Hal ini berarti mengabaikan teknik dan mitos yang belum terbukti. Lebih jauh lagi, penerapan solusi keamanan komprehensif yang menawarkan perlindungan kuat terhadap berbagai ancaman dan risiko dapat terbukti sangat berharga," katanya. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year