JAKARTA (IndoTelko) - PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) dan FPT IS Company Limited (FPT) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendirikan joint venture PT FPT Metrodata Indonesia (FMI).
Bergabungnya kedua perusahaan besar ini sebagai bentuk strategi ambisius dalam menangkap peluang pasar baru, dengan fokus pada investasi dalam R&D, pengembangan kekayaan intelektual, dan layanan profesional kelas atas.
Indonesia, salah satu ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara, diperkirakan akan menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan ini pada tahun 2030. Menurut laporan e-Conomy SEA 2023, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$360 miliar pada tahun 2030, naik dari US$110 miliar pada tahun 2025. Seiring perkembangan lanskap digital di negara ini, Indonesia juga siap untuk peluang Manajemen Keamanan Siber dan transformasi Kecerdasan Buatan (AI).
Secara khusus, pada fase awal, FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti dengan layanan AI dan layanan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak. Perusahaan patungan ini bertujuan untuk menjadi perusahaan terkemuka yang memimpin layanan keamanan siber dan transformasi AI di Indonesia, dengan target run-rate bisnis sebesar US$100 juta dalam lima tahun ke depan.
Menurut laporan Frost & Sullivan, pasar keamanan siber sebagai layanan di Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar US% 125 juta pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 20%. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh insiden keamanan siber nasional baru-baru ini, kekurangan sumber daya dan bakat, serta peraturan pemerintah baru, khususnya terkait penegakan undang-undang perlindungan data pribadi yang akan berlaku pada tahun 2024.
FMI berada dalam posisi yang baik untuk menangkap permintaan yang terus berkembang ini sambil membantu perusahaan membangun kepercayaan yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam ekonomi digital.
Chairman FPT IS Tran Dang Hoa, menyatakan FPT telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memposisikan produk dan layanan guna menangkap peluang transformasi AI di pasar global.
"Kami telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan di seluruh dunia dan mencapai pendapatan ekspor perangkat lunak sebesar $1 miliar dari pasar internasional. Saat ini, FPT telah mengidentifikasi AI sebagai strategi pengembangan utamanya. Usaha patungan ini akan menciptakan peluang dan keuntungan bagi kami untuk mewujudkan strategi ini. Kami berkomitmen untuk berinvestasi bersama demi memastikan bahwa FMI akan memimpin pasar Keamanan Siber & transformasi AI, sekaligus memberikan nilai berdasarkan kekuatan teknologi kepada bisnis di Vietnam dan Indonesia,” katanya.
Presiden Direktur Metrodata Electronics Susanto Djaja menambahkan keamanan siber kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pelengkap. Kerja sama usaha patungan dengan FPT membuka kemungkinan baru, mengakselerasi, dan memperkuat kepemimpinan Metrodata dalam mendorong transformasi AI di Indonesia.(wn)