JAKARTA (IndoTelko) - PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia, memberikan dukungan kepada pagelaran Indonesian Contemporary Art & Design 14 (ICAD 14) yang diinisiasi oleh Yayasan Design+Art Indonesia.
TIKI menjadi official courier yang akan menangani pengiriman karya seni dan instalasi pameran kembali ke kota asalnya. Selain itu, TIKI juga berkolaborasi dengan Imelda Adams, pelukis muda asal Cilegon, Banten, membuat mural berukuran 12 Mx 3 M yang berjudul “Seperti Teleportasi”. Mural ini menjadi bagian dari koleksi seni kontemporer yang dipamerkan di ICAD 14, yang berlangsung dari 10 Oktober hingga 10 November 2024, di Grand Kemang Hotel, Jakarta.
Dikatakan Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, TIKI berkomitmen mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia. Melalui partisipasi di ICAD 14, ia berharap dapat memperkuat kolaborasi antara dunia bisnis dan seni dalam menciptakan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat, serta memperkuat ekosistem kreatif di Indonesia.
"ICAD merupakan pagelaran seni bergengsi yang menyediakan platform bagi para seniman dan desainer untuk berekspresi. Kegiatan pameran ini tidak hanya menjadi wadah bagi mereka untuk menyuarakan aspirasi, tetapi juga merefleksikan isu-isu penting yang dihadapi masyarakat, baik terkait alam, sosial, budaya maupun lingkungan. Bersama ICAD, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa berekspresi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang positif,” ujarnya.
Sementara, Lead Curator ICAD 14, Amanda Ariawan mengungkapkan, Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) merupakan pioneer pagelaran seni di Indonesia yang menggabungkan berbagai disiplin seni dan desain, seperti interior, produk, arsitektur, hingga mode dan teknologi. Sejak 2009, ICAD telah menjadi ajang besar yang mempromosikan seni kontemporer dan keberagaman budaya Indonesia.
"Di tahun 2024, ICAD memasuki tahun ke-14 dan mengusung tema 'UNEXPECTED' yang membahas masa depan yang tidak terduga dalam berbagai aspek, seperti sosial-politik dan lingkungan, melalui kolaborasi antara seniman, desainer, mesin, dan alam. Pameran ini juga mengajak kita untuk melihat keindahan dari sudut pandang yang berbeda, serta menghadirkan inovasi dengan menggabungkan dunia digital dan fisik dengan cara yang imajinatif,” jelasnya.
Sedangkan seniman muda Indonesia yang berkolaborasi dengan TIKI, Imelda Adams menjelaskan, inspirasi untuk mural ini lahir dari diskusi yang menarik dengan tim TIKI. Kami membahas perkembangan teknologi yang membawa kemudahan dan kecepatan dalam hidup, serta bagaimana TIKI mampu bertahan dengan menjunjung kepercayaan masyarakat dan mengangkat budaya Indonesia. "Dari obrolan ini, saya terinspirasi untuk menciptakan karya yang mengangkat isu tentang kecepatan dan kemudahan, sesuatu yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang di masa lalu. Kemajuan teknologi dalam mempercepat dan mempermudah perjalanan antar ruang dan waktu. Karya ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana teknologi telah mengubah cara kita memandang realitas, hampir seperti teleportasi, di mana energi dan materi dapat berpindah tanpa harus melintasi ruang fisik,” katanya.
Menurut Imelda, mural yang ia ciptakan, berjudul 'Seperti Teleportasi,' menggambarkan realitas yang sulit diprediksi dan sejalan dengan tema ICAD 14, yaitu ‘UNEXPECTED' Kolaborasi ini sangat berarti baginya, karena ini adalah pengalaman pertama yang membuat mural besar yang dipamerkan di ruang terbuka. "Saya berharap karya ini dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana seni berkembang di tengah modernisasi dan dampaknya pada masyarakat," jelasnya. (mas)