JAKARTA (IndoTelko) – Operator 4G berbasis teknologi TD LTE, Internux, yang mengusung merek Bolt kian menggeliat menggarap pasar data di Indonesia.
Setelah
menggebrak pasar dengan menghadirkan perangkat modem, kali ini Bolt tampil lebih inovatif dengan menghadirkan smartphone dengan nama Bolt Powerphone.
Bolt menggandeng ZTE dari Tiongkok dan IVO dari Indonesia untuk mewujudkan bundling Powerphone ini. Smartphone ZTE V9820 dipersenjatai prosesor Qualcomm Snapdragon 400 Quad Core 1,2 GHz dengan sistem operasi Android KitKat dibanderol Rp 3,1 juta.
Sedangkan IVO V5 juga diperkuat prosesor Qualcomm Snapdragon 400, Quad Core 1,2GHz dengan sistem operasi Androdi KitKat dibanderol Rp 2,1 juta.
Kedua smartphone ini dipersenjatai slot dual SIM dimana satu khusus untuk jaringan Bolt dan lainnya bisa berjalan di 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2,1 GHz, nan artinya terbuka bagi pengguna GSM.
“Kami sudah memiliki sekitar 650 ribu pengguna sejak efektif komersial belum lama ini. Hebatnya, semua pengguna aktif dengan rata-rata konsumsi bandwidth sekitar 500 Mb per hari per pelanggan,” ungkap Chief Technology Officer Bolt Devid Gubeni di Jakarta, kemarin.
Dikatakannya, perseroan tak ragu untuk membuka slot bagi SIM GSM di Powerphone, bahkan untuk layanan data sekalipun.
“Kami tak takut kanibalisasi terjadi nanti jika Powerphone di pasarkan. Soalnya kami tahu karakter pelanggan itu adalah ingin menikmati layanan dimana pun, buat apa repot-repot tukar kartu jika tidak dilayanan Bolt,” katanya.
Ditambahkannya, walau Powerphone berjalan di empat frekuensi, namun kenyamanan akan tetap didapat pelanggan mengingat chipset Qualcomm bekerja dengan baik. “Bahkan kecepatan data yang dirasakan pelanggan lebih baik menggunakan smartphone dengan Bolt,” tegasnya.
Target
Devid mengungkapkan perseroan hingga akhir tahun ini menargetkan bisa memiliki sekitar 1,5 juta pengguna. Untuk itu perseroan menyiapkan kapasitas dan jangkauan jaringan menjadi lebih baik.
“Sekarang kita sudah memiliki 2.200 BTS dimana sudah mencakup 98% wilayah Jabodetabek. Akhir tahun ini kita targetkan menjadi 3.600 BTS. Kita juga perkuat layanan untuk di dalam gedung,” paparnya.
Chief Commercial Officer Bolt Larry Ridwan mengungkapkan, untuk dua Powerphone yang baru dirilis perseroan menargetkan bisa menambah sekitar 500 ribu pelanggan. “Produk ini lumayan inovatif. Kita optimistis pasar menyerapnya. Kita siapkan investasi untuk berkembang sekitar US$ 550 juta dan telah terserap sekitar 80%,” pungkasnya.(id)