JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menambah 21 unit telepon satelit untuk mendukung koordinasi penanganan bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat, sejak diputuskan diperpanjangnya masa darurat penanganan.
Dalam keterangan resmi, PLT Kepala Humas Kominfo Noor Iza menyatakan pada Senin (13/8), sebanyak 11 telepon satelit akan dikirimkan ke Lombok dan menyusul 10 unit pada hari Rabu (15/8). Sebelumnya BAKTI juga telah menambah 2 unit VSAT Portable dan dua akses internet kabel fiber untuk digunakan dalam penanganan bencana gempa bumi.
Dua unit VSAT dipasang di Posko Kantor Lurah Lingsar dan Posko BNPB di Kab. Lombok Utara. Sementara akses internet kabel fiber digunakan di media center dan Posko Loloan Kec. Bayan.
Sebelumnya VSAT Portable yang disediakan oleh BAKTI Kominfo di Posko Madayin, Sembalun, BNPB Lombok Utara, Kantor Bupati Lombok Utara, Desa Mentareng, Desa Obel-Obel, Sankareang, Sambik Elen, Bayan dan Desa Pamenang masih bisa beroperasi dan digunakan untuk mendukung koordinasi penanganan bencana.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah memfasilitasi Posko Media Center di Lapangan Tanjung Kab. Lombok Utara. Fasilitas ini dapat digunakan oleh pekerja media yang akan melakukan tugas jurnalistik. Pendirian media center dibantu oleh Badan Nasional Penanganan Bencana dan TNI.
Sebelumnya media center di Kantor Gubernur NTB sudah dibangun dan telah beroperasi untuk mendukung kebutuhan pekerja media dan koordinasi petugas penanganan bencana.
Hingga hari Minggu (12/8), siang, terdapat sebanyak 109 base station yang masih belum bisa digunakan akibat sejumlah gempa bumi susulan di Lombok, NTB.
Pemulihan base station yang terdampak gempa masih terkendala pasokan listrik PLN dan hambaran distribusi BBM untuk genset. Base station di Gili Meno sudah bisa digunakan kembali setelah dilakukan penggantian receiver modul.
Di Bayan dan Sembalun Lombok Utara, base station kembali bisa digunakan setelah didukung pasokan listrik dari genset portabel yang disiapkan oleh operator telekomunikasi.
Upaya operator telekomunikasi untuk pemulihan layanan dilakukan pula dengan cara mobilisasi radio power ke Lombok Utara. Selain itu, operator telekomunikasi juga melakukan integrasi jaringan yang menghubungkan pulau lain agar bisa tetap memberikan layanan telekomunikasi kepada pelanggan seluler di Lombok dan Bali. Satu unit mobile BTS juga dioperasikan di Tanjung Teros, Lombok Utara.
Upaya perbaikan base station ke beberapa daerah terdampak relatif parah karena gempa bumi, belum bisa dilakukan karena pertimbangan keselamatan dan keamanan yang ditetapkan pihak berwenang.
Sejak Senin (6/8), tercatat sudah 835 dari 944 base station 2G, 3G dan 4G yang terdampak gempa sudah pulih dan bisa digunakan untuk melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat.(wn)