JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI) mengungkapkan proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring Paket Timur pembangunannya sudah mencapai 94,5%.
Proyek Palapa Ring Timur melintasi empat provinsi prioritas yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat dan Maluku.
“Progresnya sejauh ini sudah 94,5%,” kata Dirut BAKTI Kominfo Anang Latif di Jakarta, Selasa, (19/3).
Anang menargetkan masa konstruksi Palapa Ring Timur akan selesai pada pertengahan tahun 2019. Sebab, pada beberapa wilayah seperti Papua mengalami hambatan teknis.
Hambatan teknis di wilayah Papua, karena antar kota terhalang oleh pegunungan yang tinggi.
“Ini (Papua) satu-satunya lokasi yang kami harus mengarahkan sampai menggunakan 6 helikopter untuk logistik material. Jadi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pengerjaan,” jelas Anang.
Belum lagi, bencana banjir bandang yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Sentasi, Provinsi Papua. Imbasnya, menghambat logistik material untuk pembangunan Palapa Ring ini.
Sekalipun demikian, BAKTI Kementerian Kominfo akan tetap memastikan proyek Palapa Ring Timur diselesaikan sesuai target.
Asal tahu saja, Palapa Ring adalah bagian dari proyek Tol Langit yang didengungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019, KH. Ma'ruf Amin yang menjadi pasangan Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mengungkit lagi isu Tol Langit. (baca: Tol Langit)
"Kebetulan pemerintah membangun infrastruktur, baik infrastruktur darat, infrastruktur laut, infrastruktur udara dan infrastruktur langit. Infrastruktur langit itu adalah melalui Palapa Ring, sehingga sekarang tumbuh usaha-usaha seperti startup, bahkan juga unicorn. Bahkan juga kemungkinan sebentar lagi akan ada decacorn," katanya.
Menkominfo Rudiantara dalam kesempatan terpisah menjelaskan maksud dari Tol Langit adalah jaringan informasi yang terdiri dari Palapa Ring, infrastruktur milik operator telekomunikasi, dan satelit Indonesia Raya (Satria).
"Istilah tol langit itu karena KH. Ma'ruf Amin kan melakukan pendekatan pasar. Itu mengena kan istilahnya Tol Langit," katanya.(id)