JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan tugas bagi Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) untuk melakukan pemerataan akses jaringan internet yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia sesuai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang menginginkan terealisasinya keadilan.
Demikian diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat meresmikan kantor baru Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI), di Gedung Menara Merdeka, Jakarta, Senin (20/8).
"BAKTI organisasinya seperti proyek karena jelas kapan awal dan akhir dari pekerjaan yang dilakukan. Jumlah target yang dibangun juga jelas," ujar Rudiantara.
Apresiasi juga disampaikan Rudiantara kepada seluruh jajaran BAKTI Kementerian Kominfo sebab kepedulian tanggap bencana alam gempa bumi yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) secara beruntun beberapa pekan terakhir.
Menurut Rudiantara, kinerja BAKTI Kementerian Kominfo amat membanggakan, terutama soal menjaga fasilitas akses jaringan internet dan stabilitasnya di lokasi bencana alam gempa bumi.
Rudiantara menyebutkan, dari 6.400 BTS yang terganggu saat terjadinya bencana alam gempa bumi, namun tidak ada satu juga adalah milik BAKTI Kementerian Kominfo. Rudiantara mengungkapkan, faktornya sebab cermatnya BAKTI Kementerian Kominfo membuat solar cell milik sendiri.
"Teman-teman BAKTI terus koordinasi dengan saya melalui telepon satelit karena di sana telepon dan telepon seluler terputus. Dari sekitar 6.400 BTS, lebih dari 13 persen mati dan paling banyak di Lombok Timur. Kita langsung kirim tambahan hingga 50 telepon satelit untuk mendukung temen BNPB Daerah. Kemudian kami juga tambah 17 akses internet langsung ke satelit, jadi tidak melui operator agar tetap bisa berkomunikasi dengan internet, khususnya di lokasi media centre," ujar Rudiantara
Guna informasi, sebelumnya BAKTI bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). BAKTI merupakan satuan kerja di Kementerian Kominfo yang dibentuk untuk membangun jaringan akses telekomunikasi dan infornasi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
BAKTI Kementerian Kominfo menargetkan tahun 2020 sebanyak 5.000 titik di kawasan 3T dapat memanfaatkan akses telekomunikasi dan informatika. Target itu dikenal pula dengan nama Merdeka Sinyal 2020.(ak)