Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berhasil meraih omzet sebesar Rp 12.883 triliun selama 2012 atau naik 86,7% dibandingkan 2011 sebesar Rp 6,899 triliun.
Presiden Direktur Erajaya Swasembada Budiarto Halim dalam laporan kinerja keuangan ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/3) mengungkapkan, penopang dari pendapatan perseroan selama 2012 adalah dari penjualan telepon seluler dan tablet yang berkontribusi hingga 92% bagi total omzet.
Selama 2012 pendapatan dari penjualan ponsel dan tablet dari emiten dengan kode saham ERAA ini sebesar Rp 11.855 triliun naik dari 2011 sebesar Rp 6.098 triliun.
Kontributor kedua terbesar bagi pendapatan perseroan adalah voucher isi ulang pulsa elektronik sebesar Rp 740.268 miliar dan voucher fisik sebesar Rp 108.969 miliar.
Bermainnya perseroan di penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya juga memberikan kontribusi positif dimana menghasilkan pendapatan sebesar Rp 96.405 miliar. Pada 2011, perangkat ini belum dijual oleh Erajaya.
Selanjutnya bisnis aksesoris menghasilkan pendapatan sebesar Rp 57.462 miliar naik dari 2011 sebesar Rp 40.499 miliar, kartu perdana (Rp 10.085 miliar), suku cadang (Rp 9,2 miliar), dan lainnya.
Melesatnya pendapatan perseroan menjadikan laba bersih yang diraih selama 2012 sebesar Rp 434,09 miliar naik 41,01% dari periode sebelumnya Rp 256,30 miliar.
PicMix
Dalam laporan keuangan tersebut juga terlihat kinerja dari anak usaha, PT Inovidea Magna Global, yang lebih dikenal sebagai pembesut aplikasi PicMix.
Perseroan membeli sebanyak 30% saham Inovidea senilai Rp 750 juta tahun lalu untuk memperkuat bisnis konten.
Terlihat dalam laporan keuangan tersebut Inovidea memiliki aset pada 2012 sebesar Rp 1.421 miliar dengan utang sekitar Rp 1.311 miliar. Penjualan dari Inovidea selama 2012 sebesar Rp 27.488 juta dengan rugi bersih Rp 2.390 miliar.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Pemasaran Erajaya Djatmiko Wardoyo mengungkapkan, saat ini Erajaya belum berharap banyak kepada Inovidea dari sisi revenue.
“Kita tidak mengharapkan revenue dulu dari Inovidea. Ini untuk menaikkan nilai dari perusahaan karena tren ke depan itu adalah smartphone. Kita mau meng-engange pengguna dengan aplikasi-aplikasi yang dihasilkan Inovidea,” jelas Pria yang akrab dipanggil Koko itu.
Sedangkan CEO dan President Director Inovidea, Calvin Kizana mengharapkan, masuknya Erajaya bisa memperluas skala ekonomi dari aplikasinya terutama dalam distribusi voucher untuk pembelian fitur dari PicMix.
“Kita untuk opeasional saja harus mengeluarkan biaya sekitar US$ 6.500 untuk hosting server. Adanya Erajaya dengan modal besar tentu banyak sisi positif yang bisa didapat,” kata Calvin.(id)