Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan keuntungan sebesar Rp 158,6 miliar selama kuartal pertama 2013 atau melesat 90,7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 302,65 miliar.
CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong menjelaskan, keuntungan perseroan selama periode kuartal pertama 2013 ditopang pendapatan sebesar Rp 617,6 miliar selama kuartal pertama 2013 atau naik nyaris 100% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 309,5 miliar.
Penopang pendapatan Tower Bersama selama kuartal pertama adalah penyewaan dari Indosat yakni sebesar Rp 151,8 miliar atau berkontribusi sekitar 24,5% bagi total omzet perseroan.
Disusul dari Telkomsel senilai Rp 144,7 miliar atau berkontribusi 23,4% bagi total omzet, Telkom sebesar Rp 82,6 miliar atau berkontribusi 13,39% bagi total omzet.
Sedangkan XL Axiata menyewa senilai Rp 73,8 miliar atau berkontribusi sekitar 11,9% bagi total omzet. Berikutnya, Tri senilai Rp 65,22 miliar atau berkontribusi sekitar 10,56% bagi total omzet.
Selanjutnya dari Axis senilai Rp 40,6 miliar atau berkontribusi sekitar 6,59% bagi total omzet. Bakrie Telecom di kuartal hanya berkontribusi sekitar 4,5 % atau senilai Rp 27,9 miliar.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) perseroan meningkat 107% jika dibandingkan dengan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.
Jika triwulan pertama ini disetahunkan, maka total pendapatan Perseroan mencapai Rp 2,471 triliun atau meningkat 44% dibanding periode penuh tahun 2012. Bila EBITDA triwulan pertama ini disetahunkan akan mencapai Rp 2,027 triliun atau meningkat 45% dibanding periode penuh tahun 2012.
Total pinjaman senior (gross senior debt) per tanggal 31 Maret 2013 adalah Rp 8,328 triliun sedangkan saldo kas mencapai Rp 539 miliar, sehingga jumlah pinjaman senior bersih Perseroan menjadi Rp 7,788 triliun . Dengan menggunakan EBITDA triwulan pertama 2013 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,8x. Rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA ini lebih rendah dibandingkan dengan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman Perseroan yaitu 4,5x.
Perseroan memiliki 14.319 penyewaan dan 8.810 site telekomunikasi per tanggal 31 Maret 2013. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 7.426 menara telekomunikasi, 1.040 site shelter-only, dan 344 jaringan DAS. Dengan jumlah total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 12.935, maka rasio kolokasi Perseroan menjadi 1,74.
Perseroan dalam triwulan pertama 2013 menyelesaikan 371 site telekomunikasi build-to-suit. “Periode ini triwulan terbaik dalam pencapaian pertumbuhan menara secara organik.Kami terus memiliki order book yang kuat dari operator untuk pembangunan site menara dan kolokasi pada site-site telekomunikasi,” katanya.(ak)