JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berhasil mempertahankan kinerja yang kinclong selama 2012 berlanjut ke kuartal pertama 2013.
Dikutip dari laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/4), selama kuartal pertama 2013 laba bersih yang diraih sebesar Rp 4,985 triliun atau naik 9,34% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,559 triliun.
Namun, jika ditelisik secara dalam, keuntungan sebesar Rp 4,985 triliun masih tercampur dengan haknya salah satu pemegang saham Telkomsel, SingTel.
Jika hak SingTel dikeluarkan, maka laba bersih Telkom selama tiga bulan pertama adalah Rp 3,47 triliun atau naik 4,7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,3 triliun.
Penopang pendapatan Telkom adalah meningkatnya pendapatan usaha selama kuartal pertama 2013 sebesar Rp 19,547 triliun atau naik 9,8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 17,796 triliun.
Pendapatan dari jasa seluler masih menjadi kontributor utama bagi Telkom diikuti Data, internet dan IT services.
Dikutip dari Info Memo perseroan, seluler menghasilkan pendapatan selama kuartal pertama 2013 sebesar Rp 7,578 triliun atau naik 5,35 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp Rp 7,19 triliun.
Sementara jasa suara telepon tetap mencetak omzet Rp 2,49 triliun atau turn 11,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,8 triliun. Jasa data, internet, dan IT Services mendapatkan omzet Rp 7,34 triliun atau naik 20,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 6,1 triliun.
Berikutnya omzet interkoneksi selama periode tiga bulan pertama 2013 mencetak omzet Rp 1,145 triliun atau naik 30,7% dibandingkan peruiode sama tahun lalu sebesar Rp 876 miliar.
Pendapatan dari sewa jaringan sebesar Rp 332 miliar atau naik 8,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebsar Rp 306 miliar. Sedangkan dari jasa layanan telekomunikasi lainnya seperti penyewaan menara dan program USO mendapatkan pendapatan Rp 651 miliar atau tumbuh 31% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 497 miliar.
Pelanggan broadband perseroan terdiri atas fixed broadband Speedy sebanyak 2,6 juta, mobile broadband flash sebanyak 8,7 juta, dan BlackBerry sebanyak 5,5 juta di kuartal pertama 2013.
Sementara pengguna jasa seluler milik Telkomsel sebanyak 120,6 juta. Pelanggan telepon tetap sebanyak 9 juta dan flexi 18,3 juta di kuartal pertama 2013.
Perseroan mendapatkan kenaikan di pos biaya-biaya selama tiga bulan pertama 2013 yakni totalnya sebesar Rp 12,797 triliun atau naik 10,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,5 triliun. Beberpaa pemicu adalah rugi kurs sebesar Rp 163 miliar, biaya interkoneksi sebesar Rp 1,175 triliun, biaya personil Ro 2,3 triliun, dan pemeliharaan Rp 4,6 triliun.
Sementara di pos Earning Before Interest tax Depreciation Amortization (EBITDA) mengalami kenaikan sebesar 4,4% yakni sebesar Rp10 trilliun. Sayangnya EBITDA margin mengalami penurunan sebesar 2,7% dari 54,1% di kuartal pertama 2012 menjadi 51,4% di kuartal pertama 2013.
Selama kuartal pertama 2013 perseroan membayar pinjaman bank senilai Rp 871 miliar, TSL (Rp 20 miliar), serta MTN dan Notes Rp 51 miliar. Perseroan baru saja mendapatkan pinjaman dari bank senilai Rp249 miliar di kuartal pertama 2013.
Di kuartal pertama 2013 belanja modal yang telah diserap sebanyak Rp 500 miliar untuk Telkom, Rp 2,3 trilliun untuk Telkomsel, dan Rp 800 miliar untuk anak usaha lainnya.
Penggunaannya bagi Telkom adalah membangun backbone dan mendukung bisnis broadband, di Telkomsel membangun BTS, sementara di anak usaha lainnya untuk membangun menara dan infrastruktur.(id)